Dan
yang kedua bernama Nyai Subang Larang. Nyai Subang Larang berasal dari keluarga
Muslim. Ayahnya seorang syah bandar di Karawang, bernama Kiai Tapa. Sejak kecil
Nyai Subang Larang belajar ilmu agama, atau nyantri di Pesantren Quro milik
Syeh Hasanuddin.
Buah
pernikahan dengan Nyai Subang Larang, Prabu Siliwangi mempunyai dua orang
putra, dan satu orang putri yaitu Raden Walang Sungsang, atau dikenal dengan
Pangeran Cakra Buana, lalu Nyi Mas Lara Santang dan yang ketiga bernama Raden
Kian Santang.
Ketiga anak ini di besarkan dalam pengajaran Islam sehingga
tumbuh menjadi muslim dan muslimah yang taat. Sejak lahir Kian Santang sudah
menampakkan keistimewaannya. Antara lain, sejak kecil dia sudah pintar membaca
Al Qur’an, membaca kejadian yang akan datang, tahu apa yang akan di pikiran
orang lain, suka menolong, dan lebih dekat dengan masyarakat miskin ketimbang
kalangan istana. Namun, ada yang cemas dengan kelahiran Kian Santang, yaitu
Nini Durga, tokoh aliran hitam. Tokoh ini sangat sakti, bisa menjelma jadi apa
saja. Dia juga punya banyak pengikut yang sangat setia, rela melakukan apa saja
yang diperintahkan Nini Durga.
Lahirnya
Kian Santang sudah diramalkan oleh Nini Durga, bahwa anak itu kelak bakal
menjadi penghalang sepak terjangnya. Wanita penyihir yang sakti ini lalu
berusaha menyingkirkan Kian Santang dengan berbagai cara. Dengan kesaktiannya
dia menjelma apa saja untuk bisa mendekati Kian Santang kecil. Tapi, usahanya
selalu gagal karena Kian Santang sangat cerdik. Di samping bisa membaca pikiran
orang, juga banyak akal. Sering kali ayah Kian Santang, Prabu Siliwangi muncul
menolongnya juga dengan menyamar. Syeh Hasanuddin, kakek gurunya juga
kadang-kadang muncul, mengajarkan mengaji atau ilmu-ilmu kesaktian lainnya.
No comments:
Post a Comment