Pages

Saturday, June 1, 2019

TIKUS YANG BAIK

Langit cerah sekali walau sedikit lembab. Tikus bernama Bilu keluar dari sarangnya di bawah tanah dekat pohon besar. Bilu pun sebelum pergi untuk mencari makan selalu pamitan dengan saudaranya si Tatang.

Seperti biasa Tatang membiarkan maunya Bilu. Sampai di sebuah pohon besar yang sedang buahnya masak dan pada jatuh buahnya di tiup angin atau di jatuhkan oleh para Kalong yang mencari makan pada malam hari.

Bilu senang sekali memakan buah  jambu air yang masak di tanah dan segera di makannya dengan perut kenyang sekali baru di kumpulin lagi buah jambu air tersebut untuk di bawa pulang untuk saudaranya Tatang.

Hampir sampai di sarang alias rumah Tikus. Bilu bertemu dengan seekor Musang yang sedang tiduran di depan sarang. Musang tersebut bernama Bimbi.

Bilu yang baik selalu membagi makannya ke Bimbi. Sedangkan Bimbi senang dengan kebaikan Bilu yang peduli dengan diri Bimbi padahal Bimbi sebatang kara tanpa keluarga.

Baru deh Bilu pulang ke rumahnya atau di sebut sarangnya di bawah tanah. Makan yang di bawa Bilu di bagi dengan saudaranya. Tatang senang dengan bawaan Bilu makan yang enak sekali.

Setiap hari Bilu menjalankan hidupnya begitu terus dengan rutin tidak pernah mengeluh membagikan makannya pada Musang dan saudaranya si Bilu.

Sampai suatu keadaan tanah bergoncang atau bergetar sampai-sampai sarang porak-porak poranda. Bilu dan Tatang berhasil keluar dari sarangnya  dengan muram durja.

"Hancur deh..rumah kita," kata Bilu.

"Ikhlasin saja. Kita cari tempat yang aman untuk berlindung lagi. Ini semua karena ulah manusia yang sedang pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan atau hanya perbaikan jalan untuk mempelancar jalur kendaraan agar nyaman dan aman sampai tujuan," kata Tatang.

"Ya...saya..Ikhlaskan dan maksud dari omongan kamu ada banyak para manusia yang melintasi jalan ini untuk menjalani hidup ini. Hari libur lebih rame lagi apalagi urusannya mudik lebih rame dan padat merayap. Agar bisa melaksanakan lebaran bersama keluarga di kampung karena sudah lama tidak lama berjumpa. Karena banyak urusannya mengejar mimpi dan harapan demi dapat hidup berkecukupan," kata Bilu.

"Ya...begitulah ulah para manusia. Ayo kita mencari tempat yang aman untuk kita buat sarang lagi untuk kita berlindung," saran Tatang.

"Ayo," saut Bilu.

Bilu dan Tatang berjalan mencari tempat untuk membuat sarang. Dan menjauh dari getaran yang sangat kuat dari pelebaran jalan atau perbaikan jalan. Bilu dan Tatang mendapatkan  daerah yang tenang sekali untuk di buat sarang di daerah tersebut. Tapi kedua Tikus tidak sadar saat membangun rumah yang baru di awasi oleh seekor predator yang ingin melahap Bilu dan Tatang.

Bilu sudah ketakutan di hadapannya seekor Ular Kobra yang mau mengujamkan racun ke tubuh Bilu. Untung di tolong Tatang sampai berguling-guling di tanah. Tapi naasnya Tatang di gelibat oleh tubuh Ular Kobra dengan sangat kuat sampai Tatang susah bernafas.

Bilu berusaha membantu saudaranya dengan menimpukin dengan batu-batu ke arah Ular Kobra. Sang Ular Kobra marah dengan ulah Bilu melawan kekuatan dari seekor predator yang kuat dan berbisa.

Berkali-kali Ular Kobra menyerang Bilu dengan serangan taring berbisa Ular Kobra. Tetap berhasil juga menghindar. Tetap saja Bilu kewalahan dan si Tatang hampir mati di lilit Ular Kobra.

Bilu sudah pupus harapannya menolong saudara satu-satunya. Bilu di serang oleh Ular Kobra lagi dengan taring bisanya yang beracun. Dengan berlari cepat dan melompat ke arah Bilu.

Sampai berguling di tanah Bimbi si Musang dan Bilu.

"Bimbi," kata Bilu.

"Penting teman saling tolong menolong saat saat senang atau dalam hal yang susah...seperti ini di ujung tanduk kematian dari si Ular Kobra yang kelaparan," kata Bimbi.

"Terima kasih atas bantuannya," kata Bilu.

"Iya..sama-sama. Saatnya saya menolong saudara mu yang hampir mati oleh lilitan Ular Kobra," kata Bimbi.

"Tolong..bantu saya...selamatkan Tatang...saudara satu-satu saya," permohonan Bilu.

"Saya akan berusaha sebaik mungki," kata Bimbi.

Bimbi mulai menghadapi si Ular Kobra.

"Tunduklah di hadapan di hadapan saya dengan kekuatan saya...yang mematikan...yaitu bisa yang beracun," kata sombong Ragul si Ular Kobra.

"Saya tidak peduli omongan kanu," saut Bimbi  si Musang.

Terjadi pertarungan sengit antara Musang dan Ular Kobra. Keduanya tidak mau mengalah satu sama lain. Musang berhasil membuat Ular Kobra fokus pada dirinya Musang dan melonggarkan lilitannya pada Tatang si Tikus. Dan segera Bilu menolong saudaranya dengan menariknya agar benar-benar lepas dari lilitan Ular Kobra.

Usaha Musang berhasil untuk agar si Ular Kobra fokus pada diri Musang. Bilu berhasil menyelamatkan Tatang dan menjauh dari Ular Kobra. Tetapi sang Ular Kobra marah banget makannya terlepas dari lilitannya dan menyeranglah Ular Kobra ke Bilu dan Tatang dengan taring bisa yang tajem dan mengabaikan si Musang.

Musang tahu teman-temanya dalam bahaya dengan bergerak cepat dan melompat lalu mendorong ke dua Tikus sampai terpental. Musang terkena gigitan Ular Kobra yang beracun.

"Ahhhh," teriak kesakitan Musang.

Bilu khawatir dengan ke adaan dari Musang. Dan di tambah lagi Tatang pingsan. Ular Kobra menarik gigitannya.

"Gimana bisa racun saya yang sudah masuk ke dalam tubuh mu. Hay....Bimbi...si..Musang," kata Ragul si Ular Kobra yang sombong.

"Cuma gigitan seperti ini saya tidak akan gentar...sedikit pun. Dan juga di dalam tubuh ada antibodi yang kuat dengan serangan racun ular," kata Bimbi yang optimis menang.

Bimbi bangkit dari keadaannya menyerang Ragul si Ular Kobra. Pertarungan sengit lagi. Saat Ragul lengah kesempatan Bimbi menggigit pada bagian lehernya sampai sisik robek terlihat daging dan darah yang mengalir.

"Aah...!!!" kata Ragul yang menahan sakit.

Bimbi terus saja mengawasi gerakan Ragul. Tapi kepala Ragul mulai kelieng-kelieng karena banyak darah yang keluar dari bagian yang terluka di gigit musang. Karena tahu kekalahannya Ragul pun berkata dengan sombongnya menutupi yang sebenarnya "Saya tidak akan kalah dengan kamu...."

"Saya..akan menghancurkan kamu," kata Bimbi.

Ragul mau menyerang dengan menciptakan kejutan dari ekornya di gibas seperti cambuk mementalkan daun-daun. Sontak Bimbi mundur menghindari serangan tersebut. Ragul langsung pergi.

"Kalau saya teruskan pertarungan..ini saya..mati..kabur...," ocehan tersamar Ragul si Ular Kobra.

Bimbi menang dalam pertarungan melawan Ragul si Ular Kobra. Bilu mendekati Bimbi "Terima kasih...atas semuanya."

"Iya..sama-sama. Jaga..saudaramu dan obatin lukanya. Saya..permisi dulu." kata Bimbi.

"Iya...." ujar Bilu.

Bimbi meninggalkan Bilu dalam keadaan sepoyongan. Efek gigitan bisa mulai mempengaruhi tubuh Bimbi.

"Saya..harus mencari daun obat dan memakannya agar bisa memulihkan kondisi saya," ocehan Bimbi dengan suara kecil.

Bilu langsung membawa Tatang ke suatu tempat yang aman dan di obatin sampe sembuh. Bilu pun harus membuat sarang di bawah tanah agar terlindungi dan aman. Bilu bekerja sendirian membuat sarang. Tatang tak bisa membantu karena kondisinya. Dengan kesabaran Bilu berhasil membuat sarang walau belum selesai. Tatang pun merasa enakan pada tubuhnya alias sembuh total. Baru deh membantu Bilu membuat sarang sampai selesai.

Setelah urusan membuat sarang seperti biasanya kehidupan Bilu dan Tatang normal lagi. Seperti biasa Bilu mengumpulkan banyak buah-buahan yang enak dan di bagi ke Bimbi si Musang dan juga untuk saudara satu-satunya....Tatang si Tikus.

Sampai suatu ketika Bimbi memperkenalkan Tikus betina....si Lila namanya....ke Bilu. Semenjak pertemuan itu bertemanlah Bilu dan Lila dan juga seperti biasanya kebaikan dari Bilu membagikan makanannya sama Lila.

Lama kelamaan ada rasa sama Lila si Bilu. Tapi langsung sadar Bilu. Lila sedang dekat dengan Tikus jantan ...si..Joki yang bertubuh besar dan lebih baik bisa melindungi Lila karena hidup di dunia binatang keras sekali. Bilu pun merasakan kenyataannya maka selalu di simpan kata-kata nasehat dari Tatang "Yang kuat menang segalanya dan yang lemah binasa."

Maka itu Bilu mencari jalan terbaik urusannya dengan Lila yaitu membuang perasaannya dan kembali ke awal di mana niat baiknya hanya berteman saja.

Bilu menjalan kehidupan benar-benar normal seperti biasanya. Sampai menemukan seekor Tikus tua mati saat Bilu mencari makan padahal si depan Tikus tua tersebut ada makan. Bilu yang baik menguburkan Tikus tua dengan layak sekali.

Setelah itu pulang ke sarangnya dan bercerita pada Tatang tentang Tikus tua yang mati dan Bilu menguburkannya. Tatang memberikan tanggapan yang baik "Sudah kodarnya yang hidup pasti mati. Dan jalan kematian telah di tetapkan dalam suratan takdir Illahi. Tak satu pun makluk bisa melawan dari ketentuan yang di tentukan oleh Tuhan."

Bilu pun mengerti sekali omongan dari Tatang. Setiap ada waktu melewati kuburan Tikus tua...Bilu langsung meratap dan berkata dalam hatinya "Saya juga akan sama kedudukannya dengan anda yang tidur dalam kuburan..ini...alias mati."

Bilu memjalani hidupnya dengan riang untuk menikmati hidup yang sekali ini bersama saudara dan teman-teman yang baik.

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...