Pages

Tuesday, July 25, 2017

EAGLE


Langit terlihat cerah sekali. Angkhsa sang burung elang bangun pagi. Menggerakan seluruh tubuhnya sambil meregangkan sayapnya. Dengan pola pikir yang polos bertindak sesuai nalurinya Angkhsa melompat dari sarangnya berada di atas bukit yang terjal. Hidup sendiri untuk bertualang menjelajahi langit luas dengan anugrah yang di dapatkan dari lahir.

Melesat seperti anak panah. Melewati aliran udara. Mengepakan sayap untuk meningkatkan kecepataan. Menuju tempat satu ke tempat lain dengan insting. Melihat  dari langit untuk mencari sasaran buruan. Angkhsa terus melayang di udara. Sampai pada sebuah makluk yang berjalan di permukaan bumi dengan mengendap dan melompat. Angkhasa sudah melihat target tersebut di kunci di dalam radar otaknya. Siap menyerang dengan sekali hempasaan kepakan sayap.

Angkhasa mulai menukik tajam tanpa ketahuan sasaran tembak. Lesatan terus seperti tombak udara. Sampai menerkam kelinci putih dengan cakarnya yang tajem. Kulit kelinci robek darah mengalir. Angkhasa sambil mengepakan sayapnya untuk mendarat dengan sempurna.

Tanpa di sadari seekor Macan Akar menerkam. Insting Angkhasa mulai bergerak. Menghindari sasaran melesat ke udara melepaskan buruaannya.

Macan Akar menerkam kelinci dengan gigi yang tajam. Hendak membawa kelinci putih kabur. Angkhasa tidak tinggal diam buruannya di ambil. Pertarungan terjadi. Dengan lesatan Angkhasa menyerang macan akar agar melepaskan buruaan di mulutnya.

Macan Akar mengeluarkan cakarnya yang tajam bertarung dengan kuku Angkhasa yang tajem dan kuat. Pada akhirnya kebrutalan pertarungan tersebut membuahkan hasil yaitu terlepaslah kelinci putih dari terkaman mulut Macan Akar.

Setiap serangan dari udara di balas dengan dari darat tidak ada yang mau mengalah. Hal hasil keduanya terluka setiap serangan tersebut. Musuh kalah meninggalkan buruan dan Angkhasa menerkamnya mayat kelinci. Mengoyaknya kulit dan daging dengan paruh yang tajam dan kuat. Pada akhirnya Angkhasa menikmati buruaannya sampai puas meninggal bangkai kelinci putih habis di koyak-koyak.

Angkhasa sudah kenyang pergi ke udara untuk kembali ke sarangnya karena hari sudah sore. Sisa daging kelinci putih   beserta tulang belulangnya di sergab oleh tikus-tikus hutan yang kelaparan yang telah lama mengawasi dari tadi.

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...