Pages

Sunday, May 26, 2019

BURUNG KUTILANG

Langit sangat cerah sekali dan cukup panas. Burung Kutilang yang bernama Heru terbang dengan baik di aliran udara dan turun di sebuah atap untuk menemui temannya si Kuku yang lagi asik santai.

"Hay..Kuku."

"Cepet juga datengnya....kan baru saya koling pake Hp sudah nyampe...Heru."

"Jangan...guyon...ah kaya manusia saja pake Hp. Janjinya kemarin ya...saya tepatin hari..ini....mempung gak ada kerjaan alias cari burung betina untuk jadi pasangan....Kuku. Masih muda....."

"Ya...saya..tahu...darah muda yang masih bergelora yang ingin cepet kawin dan dapet keturunan. Lengkap deh hidup sesuai dengan suratan takdir....," kata Kuku.

"Kamu bener Kuku...ngomong-ngomong tempat apa ini yang kita dudukin sekarang?" tanya Heru.

"Bandara. Tuh..lihat lebih ke ujung sana ada pesawat terbang....," jawab Kuku sambil menunjuk ke arah pesawat yang berjejer di lapangan yang luas banget.

"Jadi...burung besi toh. Urusan manusia lebih mudah ya pergi ke satu tempat dengan memakan waktu yang cukup singkat dan aman. Kaya kita ini Kuku."

"Iya dan juga pelayanan dan keamanan juga yang baik untuk para manusia yang ingin berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lain dengan kepentingan manusia yang kompleks," tambahan Kuku.

Saat Heru lagi asik ngobrol dengan Kuku. Dateng dengan cepat turun dari  langit hendak menanfkap Kuku dan Heru dengan kuku-kuku yang tajam. Untung Heru melihat bayangan dan langsung menjauh dengan menarik Kuku yang tidak sadar kedatangan musuh.

"Hampir saja ke tangkap Black si Burung Elang," kata Heru.

"Saya selamat," saut Kuku.

"Hebat juga bisa menghindari serangan saya dadakan untuk menangkap kalian untuk santap siang," kata Black.

"Kuku...cepat pergi dari sini!" kata Heru.

"Kemana ?" tanya Kuku.

"Kemana saja...yang penting selamat. Oh..ya ke dalam bandara," saran Heru.

"Baik," saut Kuku.

Heru dan Kuku terbang dengan berusaha dengan cepat sekali menjauh dari Black yang mau memangsa mereka berdua.

"Jadi kalian mau lari. Saya kejar kalian sampai sejauh mana kehebatan kalian terbang dengan sayap kecil itu," kata Black.

Black pun terbang sekali kepakan sayap sudah di atas Heru dan Kuku jadi bayang-bayang.

"Bahaya...Black makin dekat," kata Kuku.

"Saya...tahu. Kepakan sayap yang lebih cepat lagi agar bisa menghindari dari bayang-bayang Black," saran Heru.

"Iya," saut Kuku.

Kuku dan Heru mengepakan sayap dengan cepat dan menukik ke bawah dan langsung bergerak ke kanan menuju sebuah celah kecil yang terbuka. Black mengikuti kemana Heru dan Kuku terbang.

Perhitungan tepat Heru dan Kuku masuk ke dalam bandara lewat pintu kaca yang terbuka kecil banget cukup untuk Heru dan Kuku yang terbang beriringan dan setelah itu pintu kaca tertutup lagi.

Sedangkan si Black tidak bisa masuk bandara karena tubuhnya besar dan juga pintu kaca tertutup dan akhirnya menabrak pintu kaca.

"Saya...sial.....di kelabui..oleh dua Burung Kutilang," kata Black sambil jatuh ke lantai.

"Kita berhasil mengalahkan si Black," kata Kuku yang senang.

"Rasano.....makan tuh pintu kaca. Kelenger..kamu Black," kata Heru.

"Iya...rasano...Black kamu cium pintu kaca buatan manusia," kata Kuku yang ikutan.

Heru dan Kuku terbang menuju tempat untuk mencelok dan beristirahat menghilangkan rasa capeknya. Black berusaha menyadarkan dirinya dan bangun dari tempat dia tergeletak di lantai dan meregangkan sayapnya untuk terbang ke langit karen petugas kebersihan bandara mendatangi Black si Burung Elang untuk di usir karena menghalangi jalan untuk keluar masuknya para penumpang pesawat terbang.

Black pun terbang ke langit dan pergi menjauh dari bandara karena gagal menangkap dua ekor Burung Kutilang. Kuku dan Heru mencelok di sebuah langit-langit tinggi dan tak terjamah oleh manusia.

"Nyantai...sambil melihat para manusia..dan juga udaranya dingin," kata Kuku.

"Iya..disini adem ada Ac-nya......saya..ngantuk. Abisnya kelelahan menghindari serangan Black si Burung Elang yang kelaparan," kata Heru.

"Terserah kamu...Heru."

Kuku senang melihat para manusia di dalam bandara. Sedang Heru istirahat dengan tiduran sampai rasa capeknya hilang. Kedua Burung Kutilang terus menerus di dalam bandara karena aman alias tidak ada yang mengganggu. Hari pun menjelang malam lebih tepatnya magrib. Kuku dan Heru keluar dari bandara lewat fentilasi udara yang kain kasanya untuk saringan udara terlepas menuju pulang ke sarang mereka masing-masing yang tidak jauh dari bandara.

Saturday, May 25, 2019

TIKUS GO TIKUS GO

Langit malam yang bertabur bintang.Tikus berlari cepat menuju rumah teman. Sampai di rumah temannya Tikus langsung memanggil temannya yang baru keluar dari rumahnya.

"Bambang."

"Iya......Agus."

Agus mengatur nafasnya di depan Bambang.

"Ayo kita berangkat nonton pertandingan sepak bola!" kata Agus.

"Ayo," ujar Bambang.

Agus dan Bambang pergi ke stadion untuk melihat pertandingan sepak bola. Dengan berlari cepat keduanya lewat jalan pintas masuk selokan saku ke selokan yang lain menuju arah paling benar menuju stadion.

Karena salah perhitungan Agus dan Bambang jadi jalan yang di tuju jalan buntu.

"Gimana..ini..Bambang."

"Kemarin kaya gak ada. Kalau di lihat tekstur tembok jalan ini masih baru. Kemungkinan ada pembangunan jalan saluran air di ubah agar langsung ke saluran pembuangan yang lebih besar," penjelasan Bambang.

"Jadi lewat mana..ini..Bambang? Pertandingan sepak bola segera di mulai," kata Agus.

"Kita keluar dari selokan ini lewat jalan raya. Tapi hati-hati dengan motor dan mobil bisa mati terlindas dan juga Kucing liar yang kelaparan," saran Bambang.

"Saya..pasti berhati-hati," kata Agus.

Bambang dan Agus keluar dari selokan. Terlihat manusia dengan kesibukan masing-masing. Saat ke dua Tikus melintas di kakinya ada manusia yang geli pada Tikus dan berusaha menjauhkan diri.

Ke dua Tikus jojong saja berjalan dan berlari untuk menyebrang jalanan. Bambang dengan cepat sampai di seberang saat tidak ada kendaraan melintas. Agus ketakutan sekali melewati jalan raya. Tapi terus di panggil oleh Bambang untuk berani menyebrang ke tempat Bambang berdiri.

Agus pun memberanikan diri untuk menyeberang sampai di tengah jalan mobil dan motor mulai melintas. Agus panik takut di lindas motor dan mobil. Tapi karena kepanikan itu membuat Agus lebih kacau lagi di pikirannya sampai pusing. Tak sadar roda mobil sudah di depan Agus. Bambang tahu temannya mau di lindas mobil dengan cepat berlari dengan membaca situasi melewati mobil dan motor melintas.

"Ahhh," teriak Agus yang mau mati di lindas roda mobil.

Bambang melompat ke arah Agus dan bergelinding. Setelah itu bangun dan digandengnya si Agus melewati jalan yang ramai di lewati motor dan mobil sampai di seberang.

"Saya..selamat," kata Agus mengatur nafasnya agar jantung tidak berdetak cepat lagi.

"Lain kali kamu harus lebih berhati-hati dan juga kuasai insting binatang kamu agar bisa melewati jalan ramai seperti ini agar selamat sampai tujuan," kata Bambang sekaligus memberikan nasehat.

"Iya...," jawab Agus.

"Ayo..kita..menuju stadion untuk melihat pertandingan sepak bola!" kata Bambang.

"Ayo," saut Agus.

Bambang dan Agus bergerak cepat dengan berlari menuju stadion saat ingin masuk ke selokan yang langsung menuju ke dalam stadion. Di hadanglah Bambang dan Agus dengan seekor Kucing sangat buas di daerah tersebut.

"Mau kemana kalian?" tanya Kucing yang bernama Robert.

"Eeee...." kata Agus yang penuh ketakutan.

"Saya....ingin jalan-jalan...saja," kata Bambang.

"Jalan-jalan dengan tergesa-gesa begini. Kamu berbohong. Mau ke dalam stadion untuk melihat pertandingan sepak bola," kata Robert.

"Iya...benar," saut Agus.

"Diam. Gak perlu bicara jujur sama predator yang mau memangsa kita," kata Bambang.

"Jadi kamu sadar..lebih baik dari teman kamu yang lugu..itu. Jadi kalian berdua tikus jalan akan jadi santapan makan malam saya," kata Robert.

"Lari...Agus!" kata Bambang dengan suara yang keras.

"Iya," saut dengan cepat Agus.

Bambang dan Agus berlari dan berusaha menghindari dari serangan Robert yang mematikan dengan cakarnya yang tajam. Bambang dan Agus berhasil menghindari serangan Robert.

Bambang tergelincir saat berlari cepat karena memijak benda yang licin yaitu jely makan manusia yang terjatuh di jalan. Robert tepat di hadapan Bambang yang siap menerkam dengan gigi taringnya yang tajam banget.

Agus berusaha tidak panik dan melihat sekelilingnya melihat benda bulat seperti bola tetapi bukan bola alias bakso...makan manusia yang terjatuh di jalan.

Agus menendang bakso ke arah Robert yang mulutnya menganga untuk menerkam Bambang. Tendangan Robert masuk ke dalam mulut Robert.

"Gooolllll," teriak Agus.

Robert lengah dan Bambang berlari menuju di mana Agus berdiri.

Robert keselek bakso sampai susah bernafas. Agus dan Bambang berlari masuk selokan menuju dalam stadion.

Robert berusaha keras mengeluarkan benda di dalam mulutnya karena susah bernafas dan walhasil berhasil keluar benda tersebut dari mulutnya Robert.

"Saya hampir mati tersedak bakso..ini. Tapi bau bakso ini enak. Saya coba saja makannya dikit demi dikit untuk mengisi perut saya yang kosong," kata Robert.

Robort memakan bakso tersebut.

"Enak...banget bakso ini," kata Robert.

Robert menikmati bakso dengan di bawa ke tempat yang sunyi untuk menikmati makan malamnya.

Sedangkan Agus dan Bambang sampai di dalam stadion dan melihat pertandingan sepak bola Liga Indonesia. Baru nonton sebentar terjadi cetak gol. Bola bener-bener masuk ke gawang. Semua penonton bersorak sorai dengan cetak gol pertama tersebut.

Agus pun ikutan teriak "Gollllll....golllll."

Bambang pun ikutan juga teriak juga "Gollllll.....golllll."

Suara gemuruh dengan suara para penonton manusia yang mendukung pertandingan sepak bola yang jujur dan adil. Bambang dan Agus nonton dengan asik pertandingan sepak bola dan terbawa suasana yang panas dari para laga pemain sepak bola yang bertanding.

Sampai pertandingan sepak bola usai. Bambang dan Agus senang sekali dengan pertandingan yang jujur dan adil. Saat berjalan menuju rumah lewat jalan yang aman tapi lebih jauh dari rumah. Agus tidak henti-hentinya bercerita tentang kehebatan para pemain sepak bola dengan teknik membawa bola dengan kecepatan tinggi dan ketepatan waktu saat menembak bola ke gawang sampai mengecoh penjaga gawang yang berakhir gollll dan gollll.

Friday, May 24, 2019

KECOA

Sebuah tempat kerumunan manusia di sebuah stasiun di Jakarta. Seekor Kecoa sedang berjalan dengan cepat sekali ingin menemui temannya di bawah tong sampah. Kecoa sedikit takut melewati di antara manusia, tapi harus berani supaya cepat sampai ke tempat temannya berada.

Kecoa melewati para manusia yang kerumun di stasiun kereta api. Melihat Kecoa melintas ada beberapa manusia yang geli gimana gitu sampai menjauh dari Kecoa. Ada juga manusia yang berani ingin membunuh Kecoa dengan pijakan kakinya. 

Kecoa ketakutan sekali karena mau di hancurkan oleh kaki manusia yang pake sepatu. Kecoa lari cepat sampai melompat dan terbang lalu mencelok di salah satu manusia.

Langsung manusia yang di hinggapi Kecoa langsung jijian dan berusaha untuk membuang Kecoa dari tubuhnya dengan ke dua tangan dan di tolong temannya.

Kecoa segera kabur dan terbang mendarat di di lantai langsung berlari cepat dan berhasil sampai di tujuannya di bawah tong sampah.

"Saya...selamat," kata Kecoa bernama Jon sambil menghela nafasnya.

Kecoa yang sibuk makan melihat temannya mengatur nafas langsung bertanya "Kenapa kamu Jon?"

"Hampir...saja saya..mati di ijak oleh manusia jahat.....," penjelasan Jon.

"Oh...begitu. Kamu harus berhati-hati...agar kamu selamat....Jon."

"Iya.... Ngomong-ngomong kamu....Lexsi  lagi makan apa bagi dong?"

"Sini...saya..bagi..makan..saya.......Jon!"

"Asik...makanan," teriak Jon yang senang mendapatkan makanan.

Lexsi membagi makannya yang enak. Jon segera menyantap makannya.

"Enak...sekali," kata Jon dengan antusias.

"Enakkan...makan yang saya temukan di bawah tong sampah....bekas manusia yang menjatuhkan makannya," kata Lexsi.

"Iya...bener-bener...enak. Oh...iya..ngomong-ngomong....kenapa stasiun kereta api rame...ya...Lexsi?"

"Biasa...itu mah...mudik. Sebentar lagi lebaran. Para manusia pulang kampung ingin menjalankan lebaran di kampung halamannya untuk menyambung silaturahmi karena banyak para manusia yang bekerja tidak di kampung halaman melainkan ke kota-kota yang ekonominya mengalami pertumbuhan alias maju," penjelasan Lexsi.

"Oh...begitu. Jadi banyak makanan...dong..ya..Jon?"

"Ya..begitulah...banyak makan....saya kadang juga iri dengan jalan manusia itu berkumpul untuk berbagi cinta kasih bersama sanak famili. Beda dengan kita...bercerai berai demi bertahan hidup alias cari makan," ungkapan perasaan Lexsi.

"Iya...demi..makan..saja..saya hampir di injak manusia," saut Jon.

"Maklum..saja..kita..ini hama..yang bau busuk yang bisa menulari penyakit," kata Lexsi.

"Kalau..itu saya..sudah tahu. Lebih baik makan aja. Jangan banyak ngoceh.....Leksi!"

"Dasar...Jon...aneh... kamu yang mulai kamu juga yang menghentikan obrolan demi makan," kata Lexsi.

Jon asik makan begitu Lexsi. Tong sampah di angkat untuk di buang sampahnya. 

"Manusia.....," teriak Jon dan Lexsi.

Petugas kebersihan ingin membunuh kecoa dengan alat penyemprot pembunuh Kecoa saat Stasiun kereta api mulai sepi. Kedua Kecoa tahu mau di bunuh segera dengan cepat kabur ke sana ke sini. Petugas kebersihan tidak jadi menyemprotkan semprotan pembunuh Kecoa karena Kecoa kabur dengan sangat cepat sampai masuk ke lubang kecil di sebuah dinding menuju area keluar stasiun kereta api. 

Petugas kebersihan langsung membawa sampah ke tempat pembuangan dan mengabaikan kedua Kecoa. Sedangkan Jon dan Lexsi mengatur nafas mereka berdua karena berhasil selamat. Tapi itu baru sejenak aja mereka mengalami ujian yang paling berbahaya. Di hadapan Jon dan Lexsi ada seekor Tikus yang kelaparan yang ingin memangsa Kecoa.

Dengan cepat Jon dan Lexsi kabur dari serangan Tikus yang membabi buta yang ingin memangsa mereka berdua. Jon dan Lexsi lompat dan terbang ke udara menuju sebuah bis yang sedang berjalan yang pintu bis masih terbuka.

Tikus gagal mendapat mangsanya.Tapi si Tikus tidak sadar ada Kucing di belakangnya. Sang Tikus berusaha kabur tapi gak bisa karena ekornya di injak oleh Kucing. Langsung membuka mulutnya menerkam Tikus sampe mati dan di bawa pergi ke tempat yang tenang menikmati daging Tikus yang enak.

Jon dan Lexsi mengatur nafasnya dengan baik.

"Kita mau pergi kemana Lexsi..dengan..naik bis..ini?"

"Mana saya tahu!?..Ya...saya tahu..bis ini gunakan untuk mudik lebaran alias pulang kampung. Ya kita santai saja di sini bersembunyi dekat mesin walau udara panas dari pada di patenin oleh manusia. Kalau bis berhenti baru kita...kabur...untuk mencari tempat yang tenang makan dan minum," kata Lexsi.

"Ya..sudahlah...saya..ikut...saja..Lexsi."

Lexsi dan Jon berdiam diri balik besi yang tebal walau udaranya panas. Keduanya bersabar sampai mobil berhenti berjalan.



CICAK

Cicak bernama Jack dengan berlari cepat merayap di dinding menemui temannya satu spesies juga...si Tino yang sibuk mengejar Nyamuk untuk di jadikan santapan makan malamnya karena perutnya kosong alias laper banget.

Saat Nyamuk hinggap di dinding. Tino diam-diam mendekatinya. Gara-gara di ganggu oleh si Jack maka Nyamuk tidak bisa di tangkap oleh Tino. Eeee malah si Nyamuk ngeledek si Tino.

Makin kesel Tino di ledek oleh Nyamuk yang harus jadi makanannya mengisi perutnya yang kosong. Jack berusaha memadamkan perasaan Tino yang panas yang membara karena api amarah kekesalan.

Jack berhasil menenangkan si Tino dan di ajak mencari makan yang banyak Nyamuk di balik dinding. Tino ikut maunya Jack kalau urusan makanan. Sampailah di balik dinding banyak sekali Nyamuk berterbangan dan di hinggap di langit-langit atau di dinding-dinding.

Tino bersemangat untuk menangkap Nyamuk untuk jadi makan malamnya. Tino pun melihat manusia yang sedang sholat lalu Tino bertanya pada Jack "Tempat apa ini sebenarnya....sampai-sampai..manusia tersebut sholat sungguh-sungguh...dengan ratapan air mata dan ingin menebus segala ke kesalahannya...dari doa meminta ampunan pada Allah SWT."

"Ini tempat penjara. Manusia ini di penjara karena kesahannya kecil yaitu mencuri demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Maklum orang miskin. Sekarang ini ia tidak bisa melaksanakan kewajibannya sebagai Ayah baik buat anak-anaknya, maka itu dia menyesal. Apalagi sebentar lagi lebaran...lebih sedih lagi...karena dia tidak bisa memberikan hal yang terbaik untuk  istri  dan anaknya. Maka itu dia tobat di penjara dan menerima dengan segala perbuatannya karena mengambil hak orang lain dan di penjara dia membimbing diri menjadi manusia yang baik," cerita Jack.

"Jadi manusia itu...menyesal dari segala kesalahannya merugikan orang lain," saut Tino.

"Ya...begitulah...," kata Jack.

Jack dan Tino terus menangkapi Nyamuk-Nyamuk sampai di balik dinding yang lain. Lalu Tino tercengang lagi melihat manusia sholat lagi di dalam penjara dan bertanya lagi kepada Jack.

"Manusia tobat di bulan Ramadhan ini karena kesalahanya menabrak manusia lain dengan mengendarai mobil alias lalai. Padahal dia telah menjelaskan bahwa tidak sengaja. Tetapi hukum harus di tegakkan berkaitan merugikan orang lain sampai mematikan manusia lain baik sengaja atau tidak sengaja. Maka...itu...terus-teruslah manusia tersebut sholat tobat karena kesalahannya meminta maaf pada Alloh SWT dan manusia tersebut menerima segala kesalahannya yang di perbuatnya," Jack menceritakan.

"Jadi...dia...manusia yang tobat sungguh-sungguh karena melakukan perbuatan menabrak manusia pake mobil baik sengaja atau tidak sengaja. Bener-bener..manusia itu telah menyesal dari kehilapannya," saut Tino.

"Ya..begitu lah," kata Jack.

Jack mengajak Tino mencari Nyamuk di balik dinding lagi karena di tempat tersebut paling banyak Nyamuknya. Tino ikutan saja ajakan Jack. Sampai di balik dinding terlihat gerombolan manusia di dalam penjara dan Tino tanya lagi sama Jack tentang gerombolan manusia di dalam penjara?.

"Semua manusia melakukan aksi pada tanggal 22 mei. Berdasarkan ocehan mereka sih...mereka di bayar...oleh pihak-pihak yang punya kepentingan menciptakan kerusuhan. Karena ada salah satu yang menyesal karena berjalan di jalan yang salah menciptakan kerusuhan sampai di penjara. Maka manusia yang menyesal itu membimbing manusia yang lain alias satu penjara dengan cara tobat. Jadi mereka sholat di bulan Ramadhan ini. Walau sebenarnya ada manusia yang beda agama. Pada akhirnya hanya bisa menunduk malu melihat teman-temannya sholat tobat minta ampunan pada Alloh SWT. Ya...mau..gak mau yang agama lain menjalankan tobat sesuai agamanya dan ada juga berpindah agama menjadi muslim dan ikut sholat tobat," cerita si Jack.

"Jadi manusia ini menyesal karena salah jalan. Bener-bener pintu tobat di bukan selebar-lebarnya...di bulan Ramadha bagi kaum yang berbuat kesalahan di sengaja atau tidak sengaja. Alloh SWT maha memaafkan bagi manusia yang sungguh tobat dan tidak mau mengulangi perbuatan mereka yang merugikan diri sendiri dan orang banyak," tambahan Tino.

"Ya...ternyata kamu jauh mengerti tentang tobat penyesalan jadi saya tidak perlu lagi menjelaskan." kata Jack.

"Saya..sudah paham dari kesalahan manusia yang berpikir pendek alias bodoh bisanya merugikan orang lain dan akhirnya di penjara," kata Tino.

"Jangan bahas itu lagi.. ayo...cari makan lagi," ajakan Jack.

"Ayo," saut Tino.

Jack dan Tino bergerak ke tempat banyak Nyamuknya dan di tangkapin oleh Tino dan Jack sampai perutnya kenyang. Saat keduanya santai melihat Cicak betina kenalan mereka berdua si Lira. Langsung keduanya mendekati Lira dengan tujuan yang sama mengambil hati Lira agar di terima cinta mereka berdua.

Lira pun awalnya cuwek aja. Tetapi melihat Jack dan Tino yang mana paling mencintai Lira akhirnya Lira memutuskan menerima cinta si Jack. Tino yang kalah dalam urusan cinta dan patah hati di tenangkan oleh Jack. Lira yang baik menawarkan sepupunya si Cicak betina yang cantik juga sama kaya Lira....si Bela namanya.

Tino senang berkenalan dengan Bela dan akhirnya jadian pacaran. Tino senang dapet pasangan hidup baik seperti Bela. Begitu juga si Jack senang mendapatkan cintanya Lira. Jack dan Tino kencan bersama menghabiskan waktu malam yang tenang dan indah dengan pasangan masing-masing.

Thursday, May 23, 2019

NYAMUK

Hari berganti malam. Nyamuk bernama Roy terbang mencari makan. Tetapi ternyata Roy teringat simpanan uang yang di simpan bawah tempat tidurnya.

Selah mendapat uang simpanannya Roy pun terbang menuju tempat untuk bersenang-senang. Sampai di klub malam lansung masuk ke dalam klub. Tak di sangka-sangka bertemu dengan teman-temannya satu spesies. Roy langsung menyapa teman-temannya dan langsung duduk di antara para nyamuk.

"Lagi asik ni?" tanya Roy.

"Iya....gak....ada kerjaan jadi bersenang-senanglah," kata Dudu.

"Saya...saya...cuma...ikutan....saja. Alias di traktir sana...Dudu," saut Bubu.

"Kalian..minum apa....yang kalian minum kayanya enak. Boleh dong saya coba..," kata Roy.

"Silakan," kat Dudu sambil memberikan minuman di dalam botol ke Roy.

"Terima...kasih...saya coba," kata Roy.

"Ya..coba ..saja...enak...kok...legit...dari pada kamu cari...makan di luar...rasanya kurang enak," saut Bubu.

Roy pun menimum langsung dari botol.

"Emmm....enak...banget...," kata Roy.

"Enakkan.....darah para koruptor...enak...banget. Dan juga mahal....gitu..harganya," penjelasan Dudu.

"Kok ....darah para koruptor ini bisa enak...ya...padahal...darah rakyat jelatah kurang enak gitu?" tanya Roy.

"Ya...jelas..enak...darah para koruptor...lah. Hidupnya enak dan membuat...menderita rakyat jelatah yang pada akhirnya miskin...jadi miskin dan darah mereka sepet alias gak enak," penjelasan Dudu.

"Oh...begitu. Kalau begitu saya nikmatin darah ini...yang enak," kata Roy.

Roy terus minum sampai mabuk. Ada pelayan cantik sedang mengantarkan pesanan. Roy tertarik dengan pelayan cantik tersebut dan mendekatinya.

Roy berkenalan dengan pelayan cantik klub malam dan akhirnya tahu namanya yaitu Lisa. Roy ingin mengajak Lisa berjoget musik yang asik yang di suguhi klub malam. Lisa berkali-kali menolak karena masih kerja sampai-sampai penjaga klub malam mendatengi Roy agar menjauh dari Lisa.

Roy pun mundur dan kembali duduk bersama teman-temannya. Roy bersenang sampai subuh dan pulang bersama teman-temannya dengan keadaan mabuk.

Saat di luar klub malam Lisa mendekati Roy. Karena respon positif dari Lisa....ya..mau gak mau..Roy...jalan bareng sama Lisa dan meninggalkan teman-temannya tergeletak di teras depan klub malem karena mabuk berat.

"Dasar..Roy..giliran ada demenan kami berdua di biarkan begitu saja," kata Dudu.

"Iya...ironis banget," saut Bubu.

Roy dan Lisa berjalan-jalan santai dengan bercerita banyak hal sampai pada akhirnya Roy menyatakan perasaannya sama Lisa. Dengan malu Lisa menerima hubungan tersebut. Roy pun senang sekali di pegang tangan Lisa dan terbang ke udara menikmati udara pagi yang indah.

Roy dan Lisa terus merajut kasih cintanya sampe Dudu dan Bubu ikut bahagia. Saat Lisa ingin di nikahi ternyata ada yang menghalangi hubungan Lisa dan Roy. Ternyata Bos pemilik klub malam menjebak Lisa dengan hutang dan di paksa kerja di klub malam. Roy marah besar dan berusaha menantang Bos pemilik klub malam. Tapi Lisa berusaha mencegahnya. Tetap saja Roy memberanikan diri dengan bantuan Dudu dan Bubu merancang untuk mengebom klub malam.

Rencana tersebut berakhir dengan kehancuran Bos pemilik klub malam sampai bangkrut total. Karena Roy dan kawan-kawan ulahnya yang bertindak semau-maunya akhirnya di tangkap polisi dan di penjarakan sesuai dengan perbuatannya.

Bertahun-tahun Lisa menunggu Roy keluar dari penjara akhirnya keluar juga Roy dan kawan-kawan. Lisa pun senang sekali Roy telah terbebas dari hukuman.

Segeralah Lisa dan Roy melangsungkan pernikahan dengan sangat sederhana sekali karena keadaan Roy sekarang baru membangun diri bersama Dudu dan Bubu yaitu usaha kafe dengan modal sederhana sekali tapi pasti dengan nilai kerja keras dan kepercayaan yang di berikan oleh pemilik modal usaha adalah temannya Dudu......si..King.

Wednesday, May 22, 2019

JAKARTA OH JAKARTA

Kucing terbangun dari tidurnya di pinggir toko dan sedikit olah raga untuk menghilangkan rasa kantuknya. Perutnya Kucing pun berbunyi.

"Waktunya makan."

Kucing berjalan mencari makanan untuk mengisi perut yang kosong. Walau Kucing tahu bulan ini adalah bulan suci Ramadhan di mana umat manusia menjalankan puasa. Kucing tambah seneng di bulan Ramadhan banyak sisa makan di sebuah restoran ya...tepatnya sih di pinggir gang ada tong sampah.

Kucing bergegas kesana untuk mengisi perutnya yang kosong. Saat berjalan menuju tempat di tuju melihat Tikus yang asik makan kue yang terjatuh di jalan. Kucing dengan diam-diam mendekati Tikus yang asik makan kue.

Ternyata Tikus tahu dirinya di awasin oleh seekor Kucing. Tikus segera berlari cepat dan berusaha membawa kue. Kucing mengejar Tikus. Karena hampir tertangkap karena membawa barang bawaan alias kue, maka Tikus melepaskan makan enaknya untuk bisa berlari lebih cepat lagi agar tidak tertangkap oleh Kucing.

Tikus ngiprit dengan sangat cepat sekali dan Kucing tidak bisa menangkap Tikus. Ya...Kucing tetap berusaha menangkap Tikus, tapi Tikus masuk lubang kecil di sebuah tembok yang rusak.

Karena gagal menangkap Tikus. Kucing lebih baik mencari makan yang enak lainnya untuk mengisi perutnya yang kosong. Kucing berjalan menuju tempat yang banyak makanan.

Saat berjalan di antara manusia yang berpakaian Polisi. Kucing berusaha menghindar dari kerumunan Polisi. Sampai pada kerumunan manusia yang membawa sepanduk dengan tulisan yang susah di pahami oleh Kucing.

Terjadilah bentrokan antara Polisi dan warga sipil yang berdemo yang tidak jelas maksud dan tujuaannya. Kucing berlari dengan cepat karena takut terkena pukulan dari manusia yang bertikai.

Kucing terus berlari dan berlari sampai di sebuah restoran yang menjual makan enak. Kucing tidak masuk ke dalam restoran untuk membeli makanan layaknya manusia, tapi tempat sampah.

Saat di tempat sampah Kucing mencium bau yang enak dan segera mendatangi bau yang enak tersebut. Ternyata ada 2 Kucing yang sedang berebut merebutkan makan tersebut. Saat Kucing dateng dan menunjukkan sisi buasnya. 2 Kucing yang merebutkan makanan ketakutan sekali dan pergi menjauh dengan berlari.

Baru deh Kucing mendekati makanan yang enak tersebut sebuah kepala ikan yang lumayan masih utuh dengan bumbu yang gurih yang di buat tukang masak restoran.

Kucing menikmati makanannya sampai perutnya kenyang. Baru deh Kucing berjalan-jalan menuju mesjid untuk tiduran di teras mesjid.

Sampai di teras mesjid Kucing pun tiduran dan di datengin oleh anak-anak manusia yang mengelus Kucing. Tetap Kucing diam dan tiduran di teras mesjid dan juga anak-anak mesjid meninggalkan Kucing begitu saja.

"Benar...anak manusia yang baik. Beda dengan manusia yang sedang berseteru mengenai urusan ini dan itu. Jakarta oh Jakarta kota penuh dengan harapan dan impian," ocehan Kucing.

Kucing pun tidur di teras mesjid sampai waktunya para manusia saur dan Kucing mencari makanan untuk mengisi perutnya yang kosong di tambah bau yang enak dari racikan bumbu yang enak dari tukang masak di restoran Jakarta yang terkenal enak dengan makanan yang di jual.

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...