Pages

Monday, June 24, 2019

MARMUT THE NINJA


Seorang anak kecil bernama Indro sedang duduk di depan rumah lagi asik membaca buku komik pahlawan super. Indro dengan serius membaca bukunya kesukaannya sampai selesai. Indro pun senang dengan jalan cerita dan tokohnya yang menjadi pahlawan super.

"Saya ingin juga jadi pahlwan super," kata Indro.

"Indro..jangan berisik hari sudah larut malam..," teriak Ibunya menegur Indro.

"Iya...Ibu," saut Indro.

Indro masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya.Sampai di kamarnya Indro langsung menaruh buku komik di meja belajar. Indro masih terbuai dengan pikirannya menjadi seorang pahlawan super yang ada di dalam komik. Sambil memandangi indahnya bulan purnama di malam yang gelap lewat jendela kaca. Tiba-tiba suara melengking sekali di dengar Indro sampai bulu kuduknya merinding.

Indro pun ketakutan sekali dengan suara dari binatang Serigala. Sangking ketakutannya Indro sambil bersembunyi di selimut di tempat tidurnya. 

"Takut.....suara Serigala jadi-jadian," kata Indro.

Lama ke lamaan Indro pun ke tiduran sampai pagi. Sinar matahari masuk ke dalam kamar lewat jendela kaca. Indro pun terbangun dari tidurnya. Lalu bergegaslah Indro dari tempat tidurnya, tapi tidak lupa membereskan tempat tidurnya sampai rapih baru Indro mandi pagi untuk membersihkan dirinya. Setelah bersih  dari mandi pagi Indro langsung berganti pakaian dan baru bergerak ke meja makan untuk sarapan pagi.

Ibu Indro telah menyiapkan sarapan pagi yang lezat sekali. Indro senang sekali masakan Ibunya dan Ayannya juga suka dengan masakan istrinya. Walau kadang setiap hari hanya di suguhin sayur asem, sambel terasi dan  ikan asin. Untung saja tidak di tambah asemnya Ibu Indro yang cembetut dan ngedumel karena masalah biaya hidup yang mahal.

Indro pun selesai sarapan pagi dan bergegas untuk bermain ke taman kota. Ibu dan Ayahnya pun membiarkan anaknya bermain sepuasnya pada pagi hari itu karena hari minggu. Indro berjalan menuju sebuah taman kota dengan berjalan kaki. Karena cukup jauh ke taman kota. Indro pun memotong jalan melewati sebuah kali.

Saat menyelusuri aliran kali. Terlihat dari jauh ada yang bertarung di atas air. Indro pun terkejut sekali melihat pertarungan tersebut. Lalu Indro bersembunyi di semak-semak dan melihat pertarungan dengan sengit di atas air. Dengan seksama Indro memperhatikan pertarungan tersebut. Sampai salah satu tertusuk oleh sebuah pedang di tubuhnya.

Indro punlangsung keluar dari persembunyian di semak-semak dan berlari membawa sebuah tongkat kayu yang di temukannnya dan melompat ke air kali yang dangkal. Indro langsung melakukan pukulan yang cukup kuat ke arah seekor makluk berbentuk Tikus tapi berpakaian ala ninja dan membawa pedang. Serangan Indro pun terpotong oleh tebasan pedang dari Tikus ninja. Lalu menyelamatkan Marmut yang berkostum ninja yang hampir tenggelam di kali dan bersimbah darah. Indro dengan cepat bergerak ke pinggir kali. Tapi di hadang oleh Tikus ninja. Indro pun memukul lagi dengan tongkat kayunya. Tetap di potong-potong oleh Tikus ninja.

Sampai Indro ketakutan dan berkata "Kenapa kamu menyerang Marmut ini?."

 "Anak manusia jangan ikut campur dengan urusan kami suku ninja binatang," kata Tikus ninja.

"Saya akan tetap berurusan karena urusanya nyawa," kata Indro dengan berani.

"Dasar..berengsek..kalau begitu sekalian kamu saya habisi juga dengan pedang saya," kata Tikus ninja.

"Saya tidak takut," kata Indro sok berani.

Tikus ninja pun melompat dari atas tanah dan menyerang Indro dengan sebuah tarian pedang ninja. Indro berusaha melawan tetapi tongkat kayunya tinggal pendek dan tidak bisa untuk bertahan dari serangan Tikus ninja. Indro pun pasrah sambil melindungi Marmut yang terluka. Lalu melesatlah sebuah senjata logam seperti jarum dari langit menuju Tikus ninja. Dengan insting yang tajam Tikus ninja menangkis serangan jarum logam dari langit dengan pedangnya.

Tikus ninja langsung bergerak mundur dan melihat situasi sekitarnya.

"Siapa yang menyerang saya?," kata Tikus ninja.

Turunlah dari langit dan mencloklah di kepala Indro seekor burung Gereja berpakaian ala ninja.

"Saya..yang menyerang kamu ..Straider," kata burung Gereja.

"Jadi kamu..Musasi......yang menyerang saya. Kalau begitu saya habisi juga kamu," kata Straider.

"Saya tidak takut menghadapi kamu.....," jawab Musasi.

Straider dan Musasi langsung bertarung di udara sampai di tanah yang berumputan sampai tidak yang mau mengalah satu pun. Pertarungan sangat sengit banget. Sampai Musasi mengeluarkan jurus ninjanya yang sangat bagus dan mematikan. Terbanglah dengan melesat jarum logam yang cukup banyak ke arah Straider. Dengan sigapnya Straider menangkis serangan Musasi. Tapi sedikit perhitungan Straider yang salah tidak mampu membaca serangan dadakan dari Musasi. Akhirnya Straider terluka serangan jarum logam di sekujur tubuhnya.

"Kita lanjutkan lain kali," kata Straider yang penuh luka.

"Terserah kamu...saya siap melayani kamu kapan saja!?" kata Musasi.

Straider pun dengan cepat pergi meninggalkan Musasi. Sedangkan Indro tercengang dengan pertarungan tersebut. Lalu Musasi mendekati Indro di pinggir kali. Musasi langsung memolong temannya si Marmut ninja. Dengan teknik pengobatan ninja akhirnya Marmut bisa di selamatkan nyawanya. Indro hanya bisa diam dan menyaksikan kehebatan dari burung Gereja ninja.

Setelah selesai mengobati si Marmut ninja. Musasi mendekati Indro dan berkata "Terima kasih banyak...telah menolong dan melindungi teman saya."

"Iya sama-sama. Tetapi kenapa kalian sampai bisa bertarung mempertaruhkan nyawa seperti ini?," Indro bertanya karena ingin tahu.

"Masalahnya....gulungan terlarang yang di curi Straider dan berhasil di ambil oleh Kensi. Tapi sayang Straider cukup kuat. Maka itu Kensi kalah di pertarungan hampir mati," kata Musasi.

"Gara-gara gulungan terlarang. Kalau begitu saya permisi ada urusan yang lain," kata Indro.

"Iya..silakan," jawab Musasi. 

Indro pun bergegas pergi meninggalkan Musasi dan Kensi  di pingiran kali menuju taman kota. Sedangkan Musasi membawa Kensi pulang ke desa ninja yang tersembunyi. Indro dengan perasaan senang sekali telah berani untuk menjadi pahlawan walau taruhannya nyawa. Selang berapa saat Indro sampai di taman kota. Teman-temannya sudah berkumpul di taman kota. Langsung Indro berbaur dengan teman-temannya bermain sepak bola dengan penuh keceriaan.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...