Pages

Monday, June 24, 2019

DEWA ATAU JIN


Siang begitu cerah di suatu daerah. Suasana kehidupan manusia tenang dan damai sekali. Tapi tiba-tiba tanah bergetar begitu hebat sekali sampai bangunan roboh. Manusia keluar dari bangunan-bangunan yang di buatnya untuk menyelamatkan diri. Anak kecil yang bernama Dewa turun dari langit untuk melihat semua kejadian bencana alam. Dewa terus melangkah dengan kaki kecilnya melihat kehidupan manusia yang di uji.

Sampai Dewa pun menyaksikan para wartawan sibuk merekam kejadian bencana alam untuk jadi berita utama. Dewa terus berjalan cepat ke sebuah rumah sakit di mana para dokter dan suster menyelamatkan pasiennya. Dewa tetap hanya memperhatikan dengan seksama.

Dewa pun melangkah dengan cepat di kerumunan manusia di lapangan sambil berdoa agar terhindar dari bencana. Dewa pun terus melangkah lagi sampai melihat seorang wanita yang cacat tangannya dan berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan di sebuah pohon. Tapi guncangan makin hebat sekali sampai pohon roboh dan mau menimpa wanita yang cacat. Dengan cepat Dewa dateng membawa wanita cacat menghindari dari robohnya pohon.

"Saya selamat ya Tuhan," kata wanita yang cacat.

Dewa pun menjauh dari wanita cacat. Tapi ternyata wanita cacat bisa melihat Anak kecil berbaju dan bercelana putih. Langsung bergerak wanita cacat menghampiri Anak kecil. Lalu Anak kecil pun berdiri diam saja karena di halangi oleh wanita cacat.

"Jangan-jangan kamu yang telah menolong saya," kata wanita cacat.

"Saya memang menolong anda. Tapi kenapa anda bisa melihat saya?. Pada hal saya dari tadi mondar- mandir tidak ada manusia pun bisa melihat saya," kata Anak kecil.

"Masa...ia," kata wanita cacat.

Lagi-lagi tanah bergetar. Wanita cacat berusaha bertahan berdiri di tanah dengan tegap. Tapi tetap saja sempoyongan dan terus berdoa meminta pertolongan pada Tuhan. Anak keci hanya terdiam saja dan tidak terpengaruh oleh getaran tanah karena melayang di udara. Sampai akhirnya tanah berhenti bergetar.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Anak kecil.

"Saya tidak apa-apa? Tuhan selalu bersama saya," kata wanita cacat.

"Oh..begitu. Kalau begitu saya permisi dulu," kata Anak kecil.

"Silakan," kata wanita cacat.

Dewa langsung bergerak cepat sampai tidak bisa di lihat oleh mata wanita cacat.

"Astaga......tuh Anak kecil...bergeraknya sangat cepat..seperti bukan manusia saja. Jangan-jangan Jin," kata wanita cacat sambil berlari meninggalkan tempat kejadian menuju rumahnya.

Dewa terus melangkah sampai di sebuah kota yang sedang perang berkecamuk. Dewa hanya diam saja melihat sampai ke hancur berantakan. Dewa pun melangkah lagi ke suatu tempat yang cukup menarik di sebuah stadion olah raga. Dewa duduk di antara kerumunan manusia. Dewa pun senang sekali dengan pertandingan sepak bola. Terlihat dengan jelas di ke dua tempat duduk para pemain dan ke dua pelatih berdoa agar menang dalam pertandingan sepak bola.

Dewa pun mencoba mendekati salah satu banggu pemain.Tapi seorang pemuda menegur Dewa.

"Anak kecil tidak boleh di sini. Menggangu kami yang sedang bertanding demi diri, keluarga, bangsa dan negara," kata pemuda.

"Saya tahu..tapi saya ingin melihat lebih jelas. Tapi kenapa anda bisa melihat saya?" kata Anak kecil.

"Masa ia," kata pemuda yang sedikit terkejut.

Pemuda pun memperhatikan sekitarnya. Ternyata semua orang tidak bisa melihat Anak kecil dan pemuda pun di anggap ngomong sendiri. Pemuda makin ketakutan sekali.

"Jangan-jangan kamu setan," kata pemuda.

"Saya bukan setan, tapi Dewa," kata Anak kecil.

"Dewa..kaya cerita peradapan masa lalu," kata pemuda.

"Ya..begitulah semua manusia menulis saya," kata Anak kecil.

"Jangan-jangan kamu..ini Jin," kata pemuda.

"Bisa di bilang begitu sih," kata Anak kecil.

"Kalau Jin ada yang baik dan ada yang jahat. Kalau begitu kamu di golongkan baik. Kalau yang jahat seperti apa?" kata pemuda.

"Ya seperti setan. Saya akan tunjukan di lapangan sepak bola ini banyak setan berkeliaran," kata Anak kecil.

"Emangnya bisa," kata pemuda.

"Bisa," saut Anak kecil.

Dewa langsung menggunakan kemampuannya membuka penglihatan pada sang pemuda. Tercenganglah pemuda melihat setan yang berdampingan dengan manusia di lapangan sepak bola. Pemuda pun ketakutan sekali sampai-sampai pelatih pun di dekati setan agar mengarahkan pemainnya untuk menang dengan cara kotor.

"Anak kecil...saya tidak mau melihat semua yang menakutkan ini!" kata pemuda.

Dewa pun menutup lagi penglihatan pemuda dengan kemampuannya. Pemuda kembali melihat dengan normal. 

"Jadi selama ini kami manusia berdampingan dengan setan," kata pemuda.

"Ya...jelas sekali. Karena banyak manusia menghancurkan dunia ini karena setan ikut campur," kata Anak kecil.

"Jadi begitu. Tapi ngomong-ngomong kami berdoa  untuk menang kenapa tidak di kabulkan oleh Tuhan malah kami terdesak oleh pemainan lawan?" tanya pemuda.

"Semua orang berdoa untuk menang di pertandingan sepak bola. Tapi Tuhan sudah tahu awal dan akhir. Karena Tuhan adalah suratan takdir. Tuhan itu maha adil," kata Anak kecil.

"Oh..begitu," kata pemuda.

"Kalau begitu saya permisi dulu," kata Anak kecil.

"Silakan," saut pemuda.

Dewa pun bergerak cepat dan melompat ke langit. Lalu Dewa pun tidur-tiduran  udara sambil melihat kota yang cantik yang terus di bangun oleh manusia.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...