Pages

Monday, June 24, 2019

CHAMELEON


Bunglon berjalan di tanah yang gersang. Sinar matahari sangat terik sekali meningkatkan suhu tubuh Bunglon. Rasa kehausan begitu menyekik kerongkongannya. Bunglon mulai pusing dan hampir kehilangan kesadaran. Terlihat di matanya sebuah bayangan yang begitu bagus. Bunglon masuk dalam dunia halusinasi. Bunglon yang tidak sadarkan diri mengejar sebuah tempat yang begitu cantik, dan sejuk.

Bunglon terus berlari, dan pada akhirnya menabrak sebuah papan.

"Sakit......... Ternyata hanya fatamorgana saja.....," kata Bunglon.

Bunglon akhirnya bersandar di sebuah batu besar. Tiduran Bunglon mengilangkan rasa keletihannya.

"Hai...kamu..jangan bersandar di tubuhku....," kata Bunglon berwarna hitam.

"Siapa...yang bicara.....?" tanya Bunglon.

"Saya......," jawab Bunglon berwarna hitam bangun dari tidurnya.

"Maaf...saya..tidak sengaja..saya kira..in........batu....," kata Bunglon.

"Ya....saya maafkan....," kata Bunglon berwarna hitam.

Tiba-tiba  langit menjadi gelap sekali.

"Apakah sudah malam....?" tanya Bunglon.

Bunglon berwarna hitam memperhatikan sekitar. Sesosok bayangan besar menutupi datengnya cahaya matahari.

"Elang pemangsa..," kata Bunglon berwarna hitam.

"Elang pemangsa.......... mana mungkin........?" kata Bunglon.

"Tengok ke belakang........!" perintah Bunglon berwarna hitam.

Bunglon menengok ke belakang.

"Ternyata....Elang pemangsa," kata Bunglon.

"Kabur....," kata Bunglon berwarna hitam.

"Kabur...juga..," kata Bunglon.

"Mangsa.....saya..mau kabur..," kata Elang pemangsa.

Ke dua Bunglon terus berlari dari Si Elang pemangsa. Dengan cepat Elang pemangsa terbang, dan mengikuti pergerakan ke dua Bunglon. Terlihat sebuah pohon katus di depan mata Bunglon. Dengan cepat bersembunyi dari Elang pemangsa. Sedangkan Bunglon berwarna hitam menghilang begitu saja.

Elang pemangsa mengikuti Bunglon sampai tidak ada celah untuk bersembunyi. Bunglon bergerak kembali dengan berlari cepat.

"Saya..harus bersembunyi di mana?" kata Bunglon sambil berlari.

Elang pemangsa terus saja terbang di atas kepala Bunglon. Dengan susah payah menghindari Elang pemangsa. Bunglon melihat sebuah botol kaca yang cukup besar. 

"Saya bersembunyi di sana saja," kata Bunglon.

Bunglon meningkatkan larinya dan masuk ke dalam botol kaca.

"Sip...saya selamat," kata Bunglon.

Elang pemangsa turun dari langit menghampiri Bunglon di dalam botol kaca. 

"Kamu tidak bisa memangsa saya...," kata Bunglon.

Elang pemangsa mencoba mematuk botol kaca dengan kuat.

"Benerkan...kamu tidak bisa memangsa saya," kata Bunglon meledek.

"Jangan......salah sangka ya..kalau saya tidak bisa mengeluarkan kamu dari situ...," kata Elang pemangsa.

Elang pemangsa mencerkam kuat batu besar dengan cakarnya yang tajam. Lalu dengan sekuat tenaga terbang ke langit.

"Kamu mau menghancurkan botol ini dengan menjatuhkan batu dari langit..," kata Bunglon.

"Itu benar sekali...Bunglon.......yang terjebak keadaan," kata Elang pemangsa.

Bunglon mulai panik sekali. Dengan perhitungan tepat Elang pemangsa menjatuhkan batu dari langit. Sebelum batu menabrak botol kaca. Bunglon sudah keluar dari botol kaca.  

"Prakkkkkk," suara botol kaca pecah.

"Saya...selamat..," kata Bunglon.

Elang pemangsa langsung  berdiri di hadapan Bunglon. 

"Ampuni saya... Jangan makan saya..," kata Bunglon mati ketakutan.

Elang pemangsa tidak mengrubis permintaan dari Bunglon, dan segera mematuk-matuk Bunglon. Dengan cepat Bunglon menghindari serangan Elang pemangsa. Bunglon pun berlari dengan begitu cepat sekali.

"Mangsa...lepas lagi...," kata Elang pemangsa yang mulai marah.

Bunglon berlari sangat cepat sekali sampai-sampai menyandung  sesuatu sampai jatuh tersungkur.

"Sakit.......banget..," kata Bunglon.

"Hei...kalau berjalan melihat mata," kata Bunglon berwarna hitam yang marah-marah.

"Maaf....deh....kalau sudah mengganggu kamu," kata Bunglon.

"Tidak...ada..maaf..bagi kamu..," kata Bunglon berwarna hitam marah.

Bunglon langsung bangun dan berlari cepat. Elang pemangsa langsung turun dengan cepat dan menangkap Bunglon berwarna hitam dengan cakar yang tajam.

"Saya..selamat......," kata Bunglon.

"Lepaskan...saya......," teriak Bunglon berwarna hitam di cengkeraman Elang pemangsa.

"Diam....jangan berisik...," kata Elang pemangsa terbang membawa mangsanya di kakinya.

Bunglon melanjutkan perjalannya dengan tetatih-tatih. Akhirnya sampai di sebuah rumah tua. Bunglon mulai beristirahat di dalam rumah tersebut. Terlihat sebuah air di dalam ember kaleng. 

"Hore...minuman," kata Bunglon.

Bunglon bergerak cepat dan langsung melompat ke dalam ember kaleng. 

"Ademmmmmm...banget...," kata Bunglon.

Bunglon terus bermain air dan meminumnya sampai rasa dahaganya menghilang. Waktu berlalu dengan cepat Bunglon pun istirahat dengan santai di rumah tua. Nyamuk berterbangan ke sana ke sini. Kecoa mondar-mandir gak tentu arah. Bunglon dengan santai menangkap Kecoa dan Nyamuk di dalam rumah tua.

"Wah..enak sekali tinggal di sini...banyak makanan....," kata Bunglon.

Bunglon terus menangkap Kecoa dan Nyamuk dengan lidahnya yang panjang, dan lengket sampai perutnya kenyang. 

"Ini..lah surga makan...," kata Bunglon yang bahagia.

Rasa haus dan laparnya Bunglon menghilang, dan akhirnya tidur di rumah tua.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...