Toni telahir dari orang gak mampu dan juga pendidikannya hanya sampe lulus SMP saja dan telah banyak kerja serabutan alias tidak tetap. Maka itu hidup Toni agak susah untuk mendapatkan pekerjaan yang baik untuk dirinya karena di lihat pendidikan dan umurnya, tapi seiring waktu Toni belajar jadi dewasa dari pengalaman hidupnya selama tiga tahun lebih kerja serabutan sana-sini. Sebuah usaha pengisi air minum butuh karyawan. Segera Toni mengajukan dirinya untuk menjadi tukang galon.
Pemilik usaha dapat menerima karyawan kalau bisa mengendarai motor untuk di antarkan kepelanggan yang order mengisi ulang air galon.
Keinginan maju Toni. Belajar motor sama Bambang yang punya motor akhirnya bisa bawa motor juga baru buat SIM walau hasil ngutang juga biaya buat SIM sama Bambang. Karena sekarang Toni berhasil kerja jadi tukang galon yang mengantarkan pesanan ke pelanggannya.
Dua bulan kerja dengan baik jadi tukang galon. Toni bisa bayar utang ke Bambang untuk pembuatan SIM dan selebihnya untuk ke dua orang tuanya agar meringankan beban orang tua untuk membiayai adiknya Toni yang masih bersekolah SD. Harapan Toni ke adiknya sih agar mencapai pendidikan sampai SMA jauh lebih di hargain orang dan perusahaan banyak yang membutuhkan karyawan yang lulusan SMA atau setingkatnya.
Toni menjalankan jalan nasifnya dengan baik mengantarkan galon ke tempat konsumen sampai nyaman di pekerjaan tersebut menjalaninnya 1 tahun lebih 3 bulan. Ya...walau hasilnya juga pas-pasan untuk memenuhi hidup di kota besar yang penuh persaingan bisnis dari yang kecil, menengah dan besar.
Suatu ketika Toni mengantarkan galon pesanan konsumen ke komplek perumahan. Saat di jalan ada mobil mewah yang bawa pejabat daerah dengan cepat mengendarai mobilnya sampai menabrak motor Toni yang membawa barang air galon. Toni terpental dari motornya dan kepalanya membentur batu tortoar jadi pendarahan hebat dan meninggal di tempat kejadian.
Semua warga melihat kejadian kecelakaan tersebut menolong Toni yang tidak bernyawa lagi. Sedang pejabat yang menabrak Toni dengan mobil mewahnya mau melarikan diri. Untung di hadang warga setempat dan di suruh keluar dari mobil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ada seorang warga yang benci sama pejabat setempat tersebut karena sok kayanya di tinju dengan cepat ke arah muka. Warga lain jadi ikutan gebukin pejabat tersebut sampai babak belur dan setelah itu di geletakan di jalan.
Warga pertama kali mukul ke pejabat tersebut berkata "Rasa...dari kejengkelan aku...rakyat yang tidak kamu pedulikan demi...kepentingan kamu....jadi kaya dan berkuasa. Sekarang kamu membunuh orang dengan ke sombongan kamu. Dasar manusia berengsek."
Pejabat pingsan di jalan dengan bersimbah darah. Polisi pun dateng langsung mengurus permasalahan kecelakaan di jalan. Ambulan pun dateng membawa mayat Toni ke rumahnya untuk di urus keluarganya agar segera di kuburkan. Pejabat yang bersalah setelah di bawa ke rumah sakit untuk mengobatin lukanya di gebukkin warga sekitar baru...deh di penjara. Sedang warga sekitar yang menggebukin pejabat...tidak bisa tertangkap karena saling tutup mulut karena mengikuti si pemukul pertama yang tidak di ketahui identitasnya.
Keluarga Toni terpukul dengan musibah yang di alami Toni. Tetap saja harus mengikhlaskan kepergian Toni untuk selama-lamanya. Keesokan harinya Toni masih mengantarkan galon ke konsumennya....semua orang melihatnya sampai tidak percaya dengan apa yang di lihat mereka semuanya? Ternyata apa yang dilihat semua orang adalah "Hantu".
Semenjak kejadian tersebut dan juga sampai juga kabar cerita tentang hantu penasarannya Toni ke keluarga Toni dengan bantuan Ustat Arifin di adakan tahlilan alias kirim doa untuk Toni...yang di adakan di rumah keluarga Toni agar arwahnya tenang di alamnya.