Pagi yang cerah di hutan belantara. Seekor Singa bangun pagi-pagi sekali. Sedang bermain di melompat-lompat di halaman rumahnya sambil berteriak keras "Bergembira ria." Singa terus saja melakukan kegiatan itu sampai menemukan tongak kayu lalu di gunakan memukul pepohonan di hutan untuk tanda seperti genderang. Kadang pohon yang sudah tumbang yang mulai membusuk pun tidak luput dari pukulan si Singa yang sedang riang gembiara untuk buat genderang untuk menciptakan kehebohan. Singa melakukan kegilaannya terus-menerus sambil berteriak keras "Bergembira ria."
Sampai di rumah Zebra pun Singa tetap memukul pada benda-benda terbuat dari kayu yang dibuat untuk jadi bel rumah. Singa tetap saja heboh memukulnya dengan rasa heppy. Keluarlah Zebra dari rumah dengan membawa sepiring makan yaitu kue lapis. Zebra melihat ulah Singa yang terlalu riang.
"Hey Singa seperti biasanya kamu terlalu berisik," kata Zebra.
"Saya lagi bahagia. Zebra tetapi bukannya belum waktunya makan siang."
"Oh makan ini. Cuma kudapan."
"Apa itu kudapan?" tanya Singa sambil mendekati Zebra.
"Kudapan itu makanan yang di makan antara sarapan dan makan siang. Saat saya mulai lapar pada antara waktu itu"
"Jadi lebih tepatnya sih camilan sebelum makan siang ya Zebra."
"Ya...bisa dibilang begitu...sih Singa."
"Saya boleh meminta kue lapis kamu Zebra! Saya sedikit lapar."
"Boleh Singa," kata Zebra sambil memberikan sepotong kue lapisnya.
Singa ingin memakan kue lapis yang enak itu. Ternyata Singa punya pemikiran yang lain.
"Bagaimana kita makan kue lapis ini di tempat yang tenang?," kata Singa.
"Boleh juga ide kamu Singa."
"Kalau begitu kita siap-siap untuk makan kudapan di tempat yang lebih tenang lagi."
Singa tidak jadi makan kudapan dan di taruh di sebuah rantang makan bersama kue si Zebra. Bergegaslah Singa dan Zebra meninggalkan tempat tinggal Zebra. Lalu keduanya mencari tempat yang tenang untuk makan kudapan. Sampai di suatu tempat yang tenang tidak jauh dari rumah Jerapah. Mulai Zebra ingin makan kudapannya. Sedangkan Singa bertingkah heboh dengan mengetok-ngetok kelapa pada batu dan berteriak "Bergembira ria."
Jerapah teusik dengan ulah Singa yang berisik begitu juga Zebra ingin makan kudapan tetapi harus menenangkan dulu ulah Singa yang Hiperaktif. Jerapah pun keluar dari rumahnya.
"Siapa itu yang berisik di samping rumah ku?" tanya Jerapah dengan suara keras.
"Hay.....Jerapah saya yang sedang bermain di sini."
"Kamu..Singa seperti biasanya terlalu heboh saja. Ada apa kamu main kesini?"
"Ah..saya cuma ingin makan kudapan bersama Zebra saja. Ya kan Zebra!"
"Iya...saya ingin makan kudapan saja." saut Zebra.
"Boleh saya meminta kudapannya Singa karena sedikit lapar sih."
"Boleh Jerapah." kata Singa sambil mengambil kue lapis di rantang dekat Zebra dan diberikan ke Jerapah.
"Terima kasih atas kuenya. Kalau begitu saya makan ya." kata Jerapah melahap kue lapisnya.
Jerapah menikmati kue lapis, lalu bergerak masuk ke rumah dan meninggalkan Singa dan Zebra begitu saja.
"Kayanya makan di sini kurang tenang. Kita pindah aja ya Zebra." kata Singa.
"Pada hal saya baru mau memakan kue saya. Sudah harus pindah lagi. Ya sudahlah saya bereskan duu."
"Biar saya saja Zebra yang membereskan."
"Terserah kamu Singa."
Singa pun membawa kue lapis yang di simpan di rantang. Lalu keduanya bergerak menuju tempat yang lebih tenang. Sampai di suatu tempat yang tenang di pinggir sungai. Mulai Zebra membuka rantangnya dan ingin memakan kue lapis. Tapi tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing. Ternyata Buaya menunjukkan diri di tepi sungai saat sedang bermain disungai dengan perahu buatannya. Singa pun langsung menyapa Buaya "Hey asik benar main airnya di atas perahu."
"Eh kamu Singa membuat saya terkejut saja kehadiran kamu. Gak biasanya kamu bermain di pinggir sungai bersama Zebra lagi."
"Saya hanya ingin makan kudapan saja." saut Zebra.
"Makan kudapan toh alias camilan ya kan....Zebra.
"Benar sekali.....makan kudapan. Apa kamu Buaya?" kata Singa menawarkan kue lapis punya Zebra.
"Boleh juga tawaran kamu Singa. Saya sedikit lapar, walaupun belum waktunya makan siang."
"Ini kuenya...Buaya." kata Singa sambil mengambil kue di rantang dan berikan ke Buaya yang berada di atas perahu.
"Terima kasih Singa. Saya makan ya kue lapis ini yang enak." kata Buaya sambil mengunyah kue lapisnya.
Buaya pun menikmati kue lapis enak. Setelah itu Buaya pun pergi bermain lagi di air dengan mendayung perahu dan menjauh dari Singa dan Zebra. Singa yang merasa tidak tenang makan kudapan bergegas membereskan semuanya. Sedangkan Zebra hanya mengikuti maunya Singa. Sampai lah di dekat rumahnya Gajah. Kemudian Gajah pun menyapa Singa "Hey Singa tidak biasanya kamu main ke sini. Ada angin apa kamu mau main di tempat saya?"
"Oh kamu Gajah cuma ingin makan kudapan saja Ya kan Zebra!"
"Iya Singa. Saya ingin makan kudapan saja." saut Zebra.
"Kudapan ya. Boleh saya merasakan kudapan itu Singa. Karena saya sedikit lapar karena habis membereskan mobil kesayangan saya."
"Boleh Gajah." kata Singa sambil mengambil kue lapis dari rantang dan diberikan ke Gajah.
"Terima kasih atas kuenya ya. Saya makan ya." kata Gajah sambil mengunyah kue lapis.
Gajah menikmati kue lapis, lalu meninggalkan Singa dan Zebra begitu saja karena ada urusan yang lain. Dengan segera Gajah membawa mobilnya. Singa merasa tidak tenang lagi makan kudapan, lalu bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut bersama Zebra. Sampai di tempat yang tenang di hutan yang lebih tenang lagi. Mulailah Singa dan Zebra mau makan kudapan. Tapi tiba-tiba muncul Monyet dan turun dari ayunannya menggunakan sulur dan berada di tengah Singa dan Zebra.
"Hey kalian berdua sedang apa?" tanya Monyet.
"Oh..kamu Monyet saya ingin makan kudapan." kata Singa.
"Iya saya ingin makan kudapan," saut Zebra.
"Oooo kudapan toh. Boleh saya mencicipinya ....ya Singa!"
"Boleh...Monyet."
Singa memberikan kudapan ke Monyet dan segera di makannya. Lalu Monyet pun pergi lagi dengan menggunakan sulur berayunan ke sana ke sini. Singa merasa ada yang aneh. Ternyata kudapan yang ada di rantang habis. Ternyata kue terakhir di berikan ke Monyet. Singa begitu tenang saja tidak punya sedikit bersalah. Tetapi Zebra ingin makan kudapan tidak jadi. Akhirnya Zebra memisahkan diri dari Singa dan pergi menjauh. Zebra berjalan menuju rumahnya sambil menggerutu "Kalau bukan ulah Singa pasti saya sudah makan kudapan saya."
Singa sadar dengan ulahnya yang sedikit keterlaluan dengan Zebra. Bergeraklah cepat Singa menemui teman-temannya dan langsung bertemu di rumah Zebra. Saat Zebra sampai di rumahnya Singa menghadang langkahnya. Zebra sedikit terkejut dengan ulah Singa. Ternyata bukan Singa saja di rumah Zebra, tetapi teman-teman yang lain berkumpul. Lalu Singa memberikan kue lapis yang enak ke Zebra.
Dengan penuh bahagia Zebra memakan kue lapis pemberian Singa dan segera di makannya.
"Tunggu dulu..Zebra. Lebih enak makan kudapan bersama minuman yang segar," kata Singa sambil memberikan minuman dari buah kelapa yang segar.
"Benar sekali Singa," saut Zebra sambil mengambil buah kelapa dan segera meminumnya.
"Segarkan Zebra."
"Segar banget. Apalagi makan kudapan bersama teman-teman."
Mulailah pesta yang di buat oleh Singa dengan makan dan minuman yang di kumpulkan dari dirinya dan teman-temannya. Suasana pun meriah banget.