Sebuah tempat kerumunan manusia di sebuah stasiun di Jakarta. Seekor Kecoa sedang berjalan dengan cepat sekali ingin menemui temannya di bawah tong sampah. Kecoa sedikit takut melewati di antara manusia, tapi harus berani supaya cepat sampai ke tempat temannya berada.
Kecoa melewati para manusia yang kerumun di stasiun kereta api. Melihat Kecoa melintas ada beberapa manusia yang geli gimana gitu sampai menjauh dari Kecoa. Ada juga manusia yang berani ingin membunuh Kecoa dengan pijakan kakinya.
Kecoa ketakutan sekali karena mau di hancurkan oleh kaki manusia yang pake sepatu. Kecoa lari cepat sampai melompat dan terbang lalu mencelok di salah satu manusia.
Langsung manusia yang di hinggapi Kecoa langsung jijian dan berusaha untuk membuang Kecoa dari tubuhnya dengan ke dua tangan dan di tolong temannya.
Kecoa segera kabur dan terbang mendarat di di lantai langsung berlari cepat dan berhasil sampai di tujuannya di bawah tong sampah.
"Saya...selamat," kata Kecoa bernama Jon sambil menghela nafasnya.
Kecoa yang sibuk makan melihat temannya mengatur nafas langsung bertanya "Kenapa kamu Jon?"
"Hampir...saja saya..mati di ijak oleh manusia jahat.....," penjelasan Jon.
"Oh...begitu. Kamu harus berhati-hati...agar kamu selamat....Jon."
"Iya.... Ngomong-ngomong kamu....Lexsi lagi makan apa bagi dong?"
"Sini...saya..bagi..makan..saya.......Jon!"
"Asik...makanan," teriak Jon yang senang mendapatkan makanan.
Lexsi membagi makannya yang enak. Jon segera menyantap makannya.
"Enak...sekali," kata Jon dengan antusias.
"Enakkan...makan yang saya temukan di bawah tong sampah....bekas manusia yang menjatuhkan makannya," kata Lexsi.
"Iya...bener-bener...enak. Oh...iya..ngomong-ngomong....kenapa stasiun kereta api rame...ya...Lexsi?"
"Biasa...itu mah...mudik. Sebentar lagi lebaran. Para manusia pulang kampung ingin menjalankan lebaran di kampung halamannya untuk menyambung silaturahmi karena banyak para manusia yang bekerja tidak di kampung halaman melainkan ke kota-kota yang ekonominya mengalami pertumbuhan alias maju," penjelasan Lexsi.
"Oh...begitu. Jadi banyak makanan...dong..ya..Jon?"
"Ya..begitulah...banyak makan....saya kadang juga iri dengan jalan manusia itu berkumpul untuk berbagi cinta kasih bersama sanak famili. Beda dengan kita...bercerai berai demi bertahan hidup alias cari makan," ungkapan perasaan Lexsi.
"Iya...demi..makan..saja..saya hampir di injak manusia," saut Jon.
"Maklum..saja..kita..ini hama..yang bau busuk yang bisa menulari penyakit," kata Lexsi.
"Kalau..itu saya..sudah tahu. Lebih baik makan aja. Jangan banyak ngoceh.....Leksi!"
"Dasar...Jon...aneh... kamu yang mulai kamu juga yang menghentikan obrolan demi makan," kata Lexsi.
Jon asik makan begitu Lexsi. Tong sampah di angkat untuk di buang sampahnya.
"Manusia.....," teriak Jon dan Lexsi.
Petugas kebersihan ingin membunuh kecoa dengan alat penyemprot pembunuh Kecoa saat Stasiun kereta api mulai sepi. Kedua Kecoa tahu mau di bunuh segera dengan cepat kabur ke sana ke sini. Petugas kebersihan tidak jadi menyemprotkan semprotan pembunuh Kecoa karena Kecoa kabur dengan sangat cepat sampai masuk ke lubang kecil di sebuah dinding menuju area keluar stasiun kereta api.
Petugas kebersihan langsung membawa sampah ke tempat pembuangan dan mengabaikan kedua Kecoa. Sedangkan Jon dan Lexsi mengatur nafas mereka berdua karena berhasil selamat. Tapi itu baru sejenak aja mereka mengalami ujian yang paling berbahaya. Di hadapan Jon dan Lexsi ada seekor Tikus yang kelaparan yang ingin memangsa Kecoa.
Dengan cepat Jon dan Lexsi kabur dari serangan Tikus yang membabi buta yang ingin memangsa mereka berdua. Jon dan Lexsi lompat dan terbang ke udara menuju sebuah bis yang sedang berjalan yang pintu bis masih terbuka.
Tikus gagal mendapat mangsanya.Tapi si Tikus tidak sadar ada Kucing di belakangnya. Sang Tikus berusaha kabur tapi gak bisa karena ekornya di injak oleh Kucing. Langsung membuka mulutnya menerkam Tikus sampe mati dan di bawa pergi ke tempat yang tenang menikmati daging Tikus yang enak.
Jon dan Lexsi mengatur nafasnya dengan baik.
"Kita mau pergi kemana Lexsi..dengan..naik bis..ini?"
"Mana saya tahu!?..Ya...saya tahu..bis ini gunakan untuk mudik lebaran alias pulang kampung. Ya kita santai saja di sini bersembunyi dekat mesin walau udara panas dari pada di patenin oleh manusia. Kalau bis berhenti baru kita...kabur...untuk mencari tempat yang tenang makan dan minum," kata Lexsi.
"Ya..sudahlah...saya..ikut...saja..Lexsi."
Lexsi dan Jon berdiam diri balik besi yang tebal walau udaranya panas. Keduanya bersabar sampai mobil berhenti berjalan.