Pages

Tuesday, December 18, 2018

QUIET

Suatu hari di tengah hutan ada seekor Singa sedang tidur siang di sebuah bangku di depan rumahnya. Datang seekor Kupu-kupu yang terbang ke sana ke sini sampai pada akhirnya mencelok di hidung Singa. Rasa geli menggelitik di hidung Singa. Sampai-sampai Singa bersin. Kupu-kupu pun terbang ke sana ke sini. 

Singa terbangun dari tidurnya dan melihat siapa yang menggangu tidurnya?. Singa bukannya marah kegirangan melihat Kupu-kupu dan mengejarnya. Kupu-kupu mulai pun pergi menjauh dan menghilang dari pandangan Singa. Perasaan Singa yang senang karena bermain dengan Kupu-kupu menjadi muram durja. 

Akhirnya Singa memutuskan untuk bermain ke rumah sahabatnya. Singa bergerak dan langsung naik ke sebuah mobil. Singa pun mengendarai mobilnya dengan baik sampai ke rumah sahabatnya. Sampai di depan rumah sahabatnya si Gajah dan Jerapah langsung Singa memarkirkan mobilnya dengan baik. Bergerak Singa untuk bertamu, lalu di depan pintu di pencet bel rumah. 

Gajah dan Jerapah yang sedang tidur terbangun karena bel rumah berbunyi. Dengan keadaan setengah sadar Gajah dan Jerapah bangun dari tidurnya, lalu segera turun dari lantai rumah untuk membuka pintu depan. Tak sengaja Gajah mengijak sebuah mainan mobil yang tergeletak di pinggir tangga turun. Akhirnya Gajah jatuh dari atas sampai bawah dengan bergelinding. Dan akhirnya menabrak lemari dan semuanya jadi berantakan.

Gajah pun merasa pusing di kepalanya sampai tujuh keliling sampai terlihat bayangan burung berkicau yang mengikari di kepalanya. Sedang Jerapah pun dengan santai bangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya. Lalu bergerak Jerapah berhati-hati dengan langkahnya. Tapi Jerapah melihat Gajah yang tersungkur di lantai sebelum turun dari tangga.

"Hai Gajah kenapa kamu?"

Mendengar panggilan dari Jerapah. Sang Gajah mulai sadar dari keliengnya. 

"Jerapah hati-hati langkah kamu. Nanti kamu akan jatuh seperti saya!"

Jerapah mendengarkan dengan sesama omongan Gajah. Ternyata ada mainan mobilan di antara tangga dan hampir terpijak oleh Jerapah. Lalu Jerapah menyingkirkan mainan mobil mainan setelah mendapat peringatan dari Gajah. 

"Untuk saja di beri tahu kamu Gajah. Jadi saya tidak akan jatuh seperti kamu."

"Iya....sebagai teman yang baik memperingatin teman yang lain agar tidak celaka seperti saya. Karena saya juga yang bersalah. Abis mainan mobil-mobilan tidak di bereskan. Pada akhirnya kena batunya. Sial........................."

Jerapah pun turun dari tangga menuju Gajah yang masih tersungkur di lantai. Lalu Jerapah membantu Gajah bangun.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Jerapah dengan penuh simpatik.

"Enggak apa-apa? Cuma segini aja..sih."

Gajah pun merasa baikkan dan bergerak membuka pintu rumahnya. Sedangkan Jerapah duduk di kursi sambil membaca buku kesayangannya. Masuklah Singa dengan penuh bahagia sampai memeluk Gajah si sahabat baiknya.

"Apa gerangan....kamu main ke sini?" tanya Gajah.

"Saya...mau mengajak kamu bertemu makluk yang mengepakan sayapnya. Lucu deh." kata Singa sambil menunjukkan cara terbang makluk yang di lihatnya.

"Maksud mu...seperti ini," saut Gajah sambil meniru gerakan yang di ajarkan Singa tapi posisi tangannya ke depan dan kepak-kepakan.

"Itu mah salah ...Gajah. Yang benar seperti ini," kata Singa sambil menunjukkan cara terbang makluk yang di lihatnya dengan benar.

"Oh.....cara..mengepakannya bukan ke depan tapi ke samping toh. Singa."

"Nah..baru..benar...itu...Gajah. Makluk itu cantik dan unik banget. Saya meminta bantuan kamu untuk menemukan makluk yang itu."

"Nama makluk itu apa? Singa."

"Apa...ya. Mungkin serangga pengepak Gajah."

"Iya juga serangga pengepak. Benar juga Singa."

"Ayo kita cari serangga pengepak....Gajah!"

"Ayo....."

Gajah dan Singa bergerak menuju mobil mereka masing-masing. Tapi Jerapah merasa aneh dengan omongan Singa dan Gajah dengan serangga pengepak. Lalu Jerapah di rumah membuka bukunya untuk mencari tahu tentang nama sebenarnya dari makluk yang di lihat Singa.

Dengan seksama Jerapah membaca buku-buku. Pada akhirnya menemukan makluk yang di bicarakan Singa dan Gajah.

"Oh..Kupu-kupu."

Sedang Singa dan Gajah membawa mobil mereka dengan sangat mengebut sampai di rumah Singa karena penuh perasaan riang membawanya. Selang berapa saat sampai juga di rumah Singa. Turunlah Gajah dan Singa dari mobil mereka. Lalu keduanya mencari serangga pengepak dengan berkeliling rumah. Tapi sampai muter 7 kali tidak menemukan serangga pengepak.

Singa dan Gajah pun sedikit frustasi mencarinya serangga pengepak sampai-sampai rebahan di tanah berumput. Datenglah Jerapah dengan mobilnya di parkirkan dekat mobil Gajah dan Singa. Jerapah turun dari mobilnya menghampiri si Singa dan Gajah yang menghilangkan keletihan karena mencari serangga pengepak.

"Kalian berdua ...sebenarnya bukan serangga pengepak nama makluk itu. Tapi Kupu-kupu," kata Jerapah sambil menunjukkan gambar Kupu-kupu lewat buku yang di bacanya.

"Ohhhhh....Kupu-kupu. Bukan serangga pengepak," saut Singa dan Gajah bersamaan.

"Kalau kalian ingin menemui Kupu-kupu itu harus tenang. Jangan membuat kegatuhan atau berisik!" kata Jerapah.

"Jadi harus tenang dan jangan berisik," saut Singa dan Gajah bergantian.

"Ia tenang."

Singa mulai diam dan tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Gajah pun berusaha diam juga. Jerapah pun diam.Suasana menjadi hening banget alias tenang sekali. Kupu-kupu dateng dan mencelok di salah satu  bunga yang cantik.

Singa pun senang melihat Kupu-kupu. Begitu Gajah dan Jerapah lebih senang sekali melihat Kupu-kupu yang cantik. 

"Kupu-kupu," kata Singa dengan suara yang keras.

"Iya..Kupu-kupu......Singa....kamu benar makluk itu cantik banget," kata Gajah.

"Serangga..itu benar-benar cantik dari sayapnya yang penuh dengan warna-warni," saut Jerapah.

Singa yang penuh bahagia berjingkrak kegirangan bersama Gajah. Menciptakan kegatuhan yang luar biasa dan mulai mendekati Kupu-kupu yang hinggap di atas  bunga. Kupu-kupu pun terbang dan menjauh dari Singa dan Gajah. Sedangkan Jerapah melihat ke dua ulah temannya hanya bisa menggelengkan kepala. Dan sambil berberkata "Kalian berdua tidak bisa tenang sedikit. Makanya Kupu-kupu itu pergi dari sini."

"Iya.. kita berdua tidak bisa tenang," saut Gajah.

"Gara-gara....saya gak bisa tenang juga. Kalau begitu kita cari saja Kupu-kupu itu," kata Singa dengan penuh semangat.

Singa pun bergerak naik mobilnya dan menuju arah Kupu-kupu itu terbang. Tapi di cari dengan seksama tidak bertemu dengan Kupu-kupu. Sampailah di rumah Monyet dan sekalian bertamu.

Singa langsung memarkirkan mobilnya, lalu bergerak di depan rumah monyet dan memencet bel rumah. Dengan sabar Singa menunggu di depan pintu. Ternyata Monyet melompat - lompat dari satu pohon ke pohon lain dan turun dengan sulur. Monyet tiba-tiba di depan Singa. Sampai Singa terkejut melihat kedatangan Monyet.

"Apa gerangan kamu main ke sini?" tanya Monyet.

"Saya..ingin mencari Kupu-kupu bersama mu."

"Oh...Kupu-kupu. Ayo kita mencarinya."

Singa dan Monyet bergerak mencari Kupu-kupu. Tapi ternyata malah menciptakan kegadungan di belakang rumah Monyet sambil bermain lompat dan lompat di atas tronpolin. Singa dan Monyet bahagia bermain bersama sampai menunggu Kupu-kupu datang.

Jerapah dan Gajah pun dateng ke rumah Monyet setelah memarkirkan mobil mereka berdua. Lalu bergerak Jerapah dan Gajah mencari Singa di rumah Monyet. Dan akhirnya bertemulah Jerapah dan Gajah dengan Singa yang asik bermain bersama Monyet dengan menciptakan  kegaduhan.

"Hay..Singa..kenapa kamu menciptakan kegaduhan? Kan Kupu-kupunya tidak akan dateng kalau berisik harus tenang!" kata Jerapah.

"Oh..iya harus tenang," kata Singa dan turun dari tronpolin.

"Tenang....Singa."

"Iya..Jerapah...saya harus tenang. Agar saya bertemu dengan Kupu-kupu itu."

"Benar kata-kata Jerapah. Kita harus tenang...untuk bisa bertemu dengan Kupu-kupu," saut Gajah.

Monyet pun turun dari tronpolin dan berhenti bermain lompat-lompat.

"Jadi harus tenang toh untuk bisa melihat Kupu-kupu yang cantik," kata Monyet.

"Iya..tenang. Jangan berisik," kata Jerapah.

"Tenang," saut Singa dan Gajah.

Jerapah, Singa dan Gajah mulai tenang banget. Sedangkan Monyet yang terbiasa pencilaan berusaha untuk tenang banget. Akhirnya Kupu-kupu  terbang  di antara mereka. Semuanya sangat bahagia melihat Kupu-kupu yang cantik itu. Tapi karena kehebohan si Monyet yang tidak bisa diam dan melompat ke sana ke sini sampai suara berteriak keras "Kupu-kupu."

Makluk yang indah itu pun pergi menjauh terbang entah kemana.

"Ya..gara-gara...Monyet. Kupu-kupu itu pergi," kata Singa.

"Ya...mau di bilang apa? Semuanya sudah terjadi. Kita harus bisa tenang!" kata Jerapah.

"Iya..harus tenang," saut Gajah.

"Iya..saya harus lebih tenang lagi. Agar bisa melihat Kupu-kupu itu lagi," kata Monyet dengan berusaha tenang dan tidak membuat kegaduhan.

Lalu Singa, Jerapah, dan Gajah bergerak menuju mobil mereka. Ketiganya sepakat untuk ke rumah Singa dan tetap mencari Kupu-kupu. Monyet pun ikutan dengan melompat dari satu pohon ke pohon sambil bergelayutan pada sulur-sulur yang menjalar pada pohon sampai di rumah Singa.

Singa, Jerapah, dan Gajah langsung memarkirkan mobilnya dengan baik. Lalu ketiganya berusaha tenang dan tidak berisik menunggu kedatangan Kupu-kupu. Dengan sabar menunggu akhirnya Kupu-kupu datang dan hinggap di bunga yang cantik. 

Singa, Gajah, dan Jerapah sangat senang sekali melihat Kupu-kupu yang hinggap di bunga yang cantik. Monyet pun tak sengaja menyenggol buah pada poho kelapa kecil dan buah kelapa pun jatuh  menuju Kupu-kupu di bawah. Dengan sigapnya Kupu-kupu menghindari bencana yang akan membunuhnya. Singa, Jerapah, dan Gajah berusaha untuk menolong si Kupu-kupu dengan berteriak keras "Menghindar Kupu-kupu jangan sampai terkena buah kelapa." 

Kupu-kupu pun selamat. Terbang ke sana ke sini dan akhirnya mencelok di tangan  telapak tangan Singa di sebelah kiri. Semua pun senang dan bergembira. Tetapi tetap tenang termasuk si Monyet.

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...