Pages

Thursday, July 13, 2017

FOX


Suatu hari  seorang anak laki-laki  bernama Daici menemukan sebuah buku kuno di laci tua milik kakeknya saat hendak membersihkan lemari. Daici membaca dengan seksama buku kuno  tentang legenda Rubah ekor sembilan.

“Ternyata Rubah ekor sembilan membawa bencana dan keluarnya di saat bulan purnama merah,” kata kesimpulan Daici membaca buku kuno.

Daici kemudian mengembalikan buku kuno ke dalam sebuah laci kembali. Lalu Daici keluar rumah untuk membeli makan. Dengan berjalan kaki menuju sebuah mini market berada tidak jauh dari rumahnya. Tiba-tiba Daici melihat seekor binatang seperti kucing lewat di depan mukanya.

“Haaaaa....apa saya tidak salah lihat....Rubah ekor sembilan?” kata Daici memperhatikan ekor binatang tersebut.

Binatang tersebut berlari cepat dan melompat ke atas rumah, lalu menghilang di kegelapan malam.  Daici mulai memperhatikan suasana sekitar.

“Bulan purnamanya berwarna merah. Jangan-jangan bener apa yang saya lihat?” kata Daici.

Daici sedikit ketakutan dengan keberadaan Rubah ekor sembilan. Tapi lama kelamaan suasana makin membuat merinding Daici. Dengan langkah hati-hati menuju mini market. Sontak terdengar suara ledakan tidak jauh dari tempat Daici. Kemudian karena penasaran Daici mencari tahu keberadaan ledakan tersebut.

Terlihat oleh mata Daici sebuah mobil menabrak pom bensin. Ledakan makin menjadi-jadi membakar segalanya. Para warga panik untuk mematikan api. Sedang pengendara mati dengan luka bakar yang parah.

“Apa mungkin ulah dari Rubah ekor sembilan?” kata Daici.

Terlihat oleh Daici di atap rumah di terangin oleh sinar bulan purnama berwarna merah seekor binatang berekor sembilan berdiri tegak.

“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.............Rubah ekor sembilan,” kata Daici dengat terkejut.

Daici yang ketakutan terus berusaha menenangkan dirinya. Rubah ekor sembilan menghilang di selimuti oleh kabut yang kebal. Daici melihat hanya bisa terdiam dan terpaku.

“Ternyata buku kuno tersebut menyatakan kebenaran tentang legenda Rubah ekor sembilan pembawa bencana,” kata Daici.

Polisi dateng beserta mobil ambulan, dan armada pemadam kebakaran untuk menangani musibah yang telah terjadi. Daici pun  jadi penonton beserta warga sekitar. Setelah semuanya telah selesai di tangani dengan baik oleh polisi dan armada kebakaran memadamkan api. Daici dan para warga meninggalkan tempat kejadian. Lalu segera Daici pergi ke mimi market.  Setelah mendapatkan barang yang di belinya di mini market Daici pulang ke rumah. Selang berapa saat sampai di rumah Daici segera membuat makan makan malan. Lalu Kakek pun pulang dari rumah temannya. Daici pun merasa senang karena rasa ketakutannya mulai menghilang karena keberadaan Kakek di rumah.

Masakan matang semuanya kemudian Daici menyiapkan makan di meja makan. Kakek duduk bersama Daici menyantap makan yang di buatnya dengan cukup sederhana, tapi enak dan mengenyangkan. Kakek menikmati setiap masakan Daici sambil menonton televisi. Tiba-tiba lagi asik menonton tv Kakek melihat sosok yang membuat Kakek terkejut.

“Rubah ekor sembilan........,” kata Kakek.

Daici pun hanya bisa hanya bisa terdiam melihat makluk tersebut. Sedangkan Kakek juga hanya bisa terdiam. Lalu mereka berdua tetap melanjutkan makan malamnya. Setelah makan malam Kakek pergi untuk tidur. Sedangkan Daici berusaha melupakan musibah hari ini di timbulkan oleh Rubah ekor sembilan.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...