Pages

Thursday, July 13, 2017

CROW


Pagi yang cerah sekali. Seekor burung Gagak sedang terbang di udara. Dari atas udara melihat Singa lagi asik menyantap daging kijang. Lalu Gagak turun dari udara dengan melesat menuju ke sebuah pohon yang rindang. Gagak menunggu dengan sabar sampai Singa puas menyantap buruannya.  Gagak menunggu dengan mondar-mandir di di batang pohon.

“Sampai kapan Singa itu makan?”  gerutu Gagak yang kesal.

Singa pun pergi meninggalkan bangkai kijang menuju ke sarangnya untuk bersantai.

“Akhirnya pergi juga Singa,” kata Gagak yang senang.

Gagak mulai mengepakkan sayapnya, lalu terbang menuju ke bangkai kijang.

“Makan yang segar yang enak,” kata Gagak.

Gagak mulai menyantap daging kijangyang berserakan dengan tulang belulangnya.

“Eeemmmm....enak sekali daging segar ini,” kata Gagak menikmati makanannya.

Gagak mengoyak-ngoyak daging kijang, lalu mengepakan sayapnya terbang ke angkasa menuju sarangnya.  Selang berapa saat Gagak di sampai di sarangnya di sebuah pohon yang rindang.

“Nyam-nyam....enaknya daging segar ini,” kata Gagak.

Tidak jauh dari keberadaan Gagak yang lagi asik makan ada Seekor Rubah yang kelaparan bangun dari bersantai di semak- semak mencium bau daging segar. Dengan penciuman yang tajam Rubah mencari keberadaan bau daging segar. Usaha Rubah membuahkan hasil, dengan matanya yang tajam melihat Gagak di sarangnya sedang asik menyantap makannya. Rubah ingin sekali mendapatkan daging segar itu yang sedang di santap oleh Gagak.

Rubah mulai berencana di benaknya untuk mengerjai Gagak.

“Hai Gagak ....dari semua burung kaulah yang paling hebat,” pujian Rubah yang pandai bersilat lidah.

Gagak yang lagi asik menyantap makanannya mendengar pujian Rubah.

“Benarkah itu hai....apa kata mu, Rubah?” tanya Gagak.

“Benar sekali.........wahai Gagak yang hebat,” pujian yang menghanyutkan dari Rubah.

Gagak mendengar pujian terbuai dan tak sengaja menjatuhkan makannya ke tanah.

“Makan yang enak dan lezat,” kata Gagak.

Gagak pun terbang menuju ke tempat makannya terjatuh. Tapi Rubah yang licik dengan cepat mengambil daging yang di jatuhkan tidak sengaja oleh Gagak. Sedangkan Gagak baru sampai mendarat di tanah.

“Hai....Rubah itu.................makan ku,” pangilan Gagak.

“Saya mendapatkan daging segar ini,” kata Rubah senang sekali.

Rubah terus berlari membawa daging segar ke dalam semak-semak. Sedangkan Gagak hanya bisa terdiam di tanah melihat Rubah pergi membawa makannya yang enak dan lezat.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...