Langit berubah menjadi gelap, lalu turun lah hujan sangat deras. Seekor Kodok Kecil sedang berteduh di daun talas menunggu hujan berhenti. Cahaya kilat dateng di barengin dengan suara geluduk membuat kaget sang Kodok Kecil. Petir pun menyambar ke sebuah pohon kelapa sampai hangus terbakar. Kodok pun menyaksikan fenomena alam tersebut di lebatnya hujan. Menunggu lama sang Kodok Kecil sampai hujan berhenti. Akhirnya hujan pun berhenti.
Kodok Kecil mulai melompat dan melompat ke sebuah kumbangan, lalu berenanglah dia.
“Wah segarnya air hujan ini,” kata Kodok Kecil.
“Itu benar sekali.....,” kata Kodok Gembul.
“Mengejutkan saja kamu ini.......,” kata Kodok Kecil.
“Ngomong-ngomong sekarang musim kawin,” tanya Kodok Kecil.
“Memang sih.....tuh lihat di atas batu besar Kodok cewek sedang menunjukkan dirinya. Sedangkan Kodok cowok mengelilinginya dan mulai bernyayi untuk menarik perhatian Kodok cewek,” kata Kodok Gembul.
“Kamu tidak ikutan?” tanya Kodok Kecil.
“Males ah....masih nikmatin masa bujangan dan juga Kodok cewek itu bukan tipe ku............,” kata Kodok Gembul
“Jadi..kamu tipe Kodok cowok yang selektif dalam memilih pasangan,” kata Kodok Kecil.
“Mungkin iya mungkin juga enggak. Karena Kodok cewek itu minta banyak sekali. Bikin pusing,” kata Kodok Gembul.
“Oh.....begitu......,” kata Kodok Kecil.
Kodok Kecil pun berenang menuju ke pinggir kumbangan.
“Berenangnya sudah,” tanya Kodok Gembul.
“Sudah..........,” saut Kotak Kecil.
Kodok Kecil melompat dan melompat sampai ke sebuah semak-semak yang ada sarang laba-laba. Nyamuk hutan pun mulai bermunculan di musim penghujan untuk kawin. Sang Kodok Kecil menunggu nyamuk dateng melewati jebakan Laba-laba. Di tunggu dengan sabar oleh Kodok Kecil. Dateng nyamuk terbang melintasi daerah tersebut. Kodok mulai menggunakan lidahnya licin menangkap nyamuk yang terbang mengelilinginya. Berkali-kali Kodok berhasil nyamuk.
“Emmmmmm....enak sekali,” kata Kodok sambil mengunyah makanannya.
Laba-laba pun turun dengan menggunakan jaringnya bergelantungan di hadapan Kodok Kecil.
“Hai Kodok Kecil jangan berburu makan di sini,” teriak Laba-laba yang jengkel.
“Kenapa saya tidak boleh berburu makan di sini?” tanya Kodok Kecil.
“Karena semua nyamuk lewat sini selalu saja kamu tangkap. Jadi saya tidak mendapatkan bagian,” kata Laba-laba.
“Ahhh...bukan jadi alasan. Rezeki sudah ada yang ngatur. Jadi bersabarlah pasti ada nyamuk yang terjerat perangkap mu. Jangan selalu mengusik pekerjaan orang lain. Lebih baik mawas diri dulu. Coba lihat baik-baik perangkap jaringmu banyak rusak. Kalau di benerin sekarang kemungkinan mendapatkan banyak makanan,” kata Kodok Kecil.
Laba-laba melihat sekeliling jaringnya.
“Bener sekali apa yang kamu katakan Kodok Kecil. Ternyata jaring yang ku buat banyak rusak akibat hujan. Kalau begitu saya berterima kasih sudah mengingatkan,” kata Laba-laba.
Sang Laba-laba segera memperbaiki jaring dengan cepat. Selang berapa saat perangkap jaring selesai di perbaiki. Lalu nyamuk pun terbang sekitar situ dan terjebak oleh perangkap Laba-laba.
“Nyam-nyam waktunya makan,” kata Laba-laba yang senang.
Laba-laba sibuk mengurusin makannya. Sedangkan Kodok Kecil mulai pergi meninggalkan tempat situ dengan melompat dan melompat sampai sebuah lubang kecil. Kodok Kecil pun masuk ke dalam, lalu mencari posisi yang enak untuk beristirahat. Kodok Kecil pun menutupkan matanya. Tidurlah Kodok Kecil dengan tenang dengan perut yang kenyang.