Pages

Saturday, December 28, 2019

CINTA ADALAH PELARIAN SAJA

Pagi yang cerah sekali. Kucing berjalan menuju sebuah ruang kelas dan istirahat di bawah meja. Ada seorang di dalam kelas, Tiana yang sendirian. Tapi di dalam dirinya Tiana pun berkata-kata "Aku menyukai Kakak ku".

Heru pun masuk ke dalam kelas.

"Tiana," kata Heru.

"Kakak, maaf....Guru," kata Tiana.

"Lagi ngapain kamu sendirian di dalam kelas?" tanya Heru.

"Anu.....anu," kata Tiana terbatah-batah.

Juliana masuk ruang kelas dan langsung ngobrol dengan Heru dengan akrab gitu. Tiana tidak melanjutkan omongannya, tetapi di dalam hatinya berkata "Aku menyukai Kakak Heru, tapi ia selalu dekat dengan Mbak Juliana..., guru ku juga".

Heru dan Juliana terus bicara dengan urusannya mereka berdua. Tiana pun permisi dari tempat tersebut. Jesen dateng menghampiri Tiana dan segera memegang tangannya Tiana, di bawalah Tiana oleh Jasen ke belakang sekolah.

"Tiana," kata Jesen.

"Jesen," kata Tiana.

Tiana dan Jesen saling berpandangan dan reaksi pun terjadi keduanya untuk berciuman. Memang Tiana merasanya nikmat berciuman dengan Jesen, tapi hati Tiana dan pikirannya selalu memikirkan Heru yang ia sukai. Jesen pun memang menikmati ciuman bersama Tiana dengan mersa gitu, tapi hati dan pikirannya selalu memikirkan Juliana.

Kucing melihat ulah dua manusia yang memadu kasih, lalu bersuara "Meong".

Jesen dan Tiana menghentikan kemersaan keduanya dan akhirnya memilih pisah begitu saja. Tiana pun berjalan menuju ruang kelas, masih memikirkan Heru padahal sudah pacaran dengan Jesen.

"Aku menjalankan cinta dengan Heru, hanya pelarian saja," kata hati Tiana.

Jesen pun masuk dalam ruang kelas, tetapi masih memikirkan Juliana padahal sudah pacaran dengan Tiana.

"Aku pelarian saja hubungan pacaran dengan Tiana, yang aku cintai......Juliana."

Guru Juliana masuk ruang kelas untuk membimbing muridnya. Jesen melihat Juliana, Mbaknya yang paling di sukai Jesen. Guru Heru masuk ruang kelas untuk memberikan pendidikan pada muridnya. Tiana melihat Heru, Kakaknya yang ia cintai dengan segenap jiwanya.

Sistem belajar mengajar terus berlangsung dengan baik. Tiana selalu tidak bisa konsentrasi karena selalu memikirkan Heru, Kakak yang di harapkan jadi kekasih idaman Tiana, bukannya Jesen.

Sampai usai proses belajar mengajar. Tiana berjalan menuju rumahnya. Saat berpapasan dengan Jesen, segera di pegang tangan Tiana dan di bawa Tiana ke taman di bawah pohon yang rindang.

Tiana dan Jesen saling berpandangan. Rasa hasrat gelora keduanya, walau sebenarnya Jesen dan Tiana saling membohongi diri mereka berdua karena hubungan yang di jalankan keduanya hanya pelarian saja.

Kucing lewat situ. Saat Jesen ingin mencium Tiana. Kucing pun bersuara "Meong". Jesen pun menghentikan niatnya mencium Tiana, ya Tiana membuang muka ke samping. Jesen memutuskan mengatarkan Tiana sampai di rumahnya.

Singkat waktu. Sampai di rumah Tiana.

"Sampai jumpa besok, Tiana," kata Jesen.

"Sampai besok juga, Jesen," kata Tiana.

"Tiana, aku cinta kamu," kata Jesen.

Tiana terkejut sekali dengan omongan Jesen tersebut, maka menjawab "Iya, aku cinta kamu juga".

Jesen pun berjalan meninggalkan rumah Tiana menuju rumahnya. Tiana berjalan menuju pintu rumah yang terkunci dan di buka dengan kunci yang di bawa Tiana. Terbukalah pintu.

"Aku pulang," kata Tiana.

Tiana segera menuju kamarnya.

"Ibu belum pulang, Ayah juga," kata Tiana.

Tiana berbenah diri dan setelah itu makan sambil nonton Tv.

"Aku tetap menyukai Heru, Kakak Heru yang ku sukai. Jesen hanya pelarian ku saja. Tapi sampai kapan hubungan pacaran ku dengan Jesen ini?" celoteh Tiana.

Tiana terus bersantai di rumahnya sampai Ayah dan Ibu pulang dari kantor. Di dalam kamar dan hari sudah malam juga. 

"Aku tetap merindukan Kaka Heru dari pada Jesen," celoteh Tiana.

Jesen di rumahnya pun selalu memikirkan Juliana.

"Aku suka Juliana, tetapi hubungan pacaranku dengan Tiana hanya pelarian saja. Cinta yang sebenarnya tidak bisa ku dapatkan, maka Tiana yang ku dapatkan demi menjadi bayang-bayang dari orang yang ku sukai, Juliana," celoteh Jesen.

Jesen pun melakukan kegiatannya mengetik di komputernya, karena ada PR yang harus di kerjakan dan besok di kumpulkan. 

Kucing pun di atas rumahnya Jesen dan bersuara "Meong". 

Esok paginya di sekolah. Tiana dan Jesen bertemu di belakang sekolah, ya ingin melakukan niat keduanya berciuman. Bel berbunyi tanda masuk kelas. Jadi Jesen dan Tiana tidak jadi melakukan niatnya dan melaksanakan kewajibannya sebagai murid SMA kelas 3.

Kucing berjalan-jalan menuju kantin sambil bersuara "Meong.....Meong....Meong".


SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...