RAT

Seekor Tikus masuk ke dalam trowongan yang sangat dalam. Sampai menemukan jalan yang bercahaya. Tikus senang karena ada penunjuk arah. Segera Tikus berlari sampai ke tempat yang indah yang di sinari oleh cahaya dari kristal yang tertancap pada puncak dinding yang mendapatkan cahaya dari lubang menuju arah keluar.

Di tempat tersebut tumbuh banyak tumbuhan yang menghasilkan buah yang segar. Tikus sangat senang sekali segera memetik buah yang segar dan memakan buah -buahan yang manis sampai perut kenyang. Sampai Tikus susah untuk bangun dan terkapar di tanah.

Tanah mulai bergetar. Tikus mulai ketakutan dan berusaha melarikan diri. Karena tubuhnya berat karena banyak makan. Jadi pergerakan Tikus lambat. Lalu muncul sesosok yang sangat menyeramkan.

Tikus mulai berteriak keras.

"Jangan bunuh saya," kata Tikus.

Lalu sesosok yang menyeramkan menunjukkan wujut aslinya dan berkata "Siapa mau membunuh kamu?" kata Tupai.

Tikus dengan omongan tersebut dan melihat lebih jelas wujut yang berbicara dengannya.

"Tupai..., tapi kenapa tubuh mu besar seperti raksasa gitu?" kata Tikus.

"Pantes kamu takut saya. Karena tubuh saya besar ini. Semua ini karena saya hidup dengan senang di dalam goa ini sudah seperti surga dunia. Kerjaan saya makan dan makan akhirnya jadi besar seperti ini. Tetap saya berolah raga jadi tubuh saya berbentuk otot yang sangat baguskan," kata Tupai.

"Oh begitu. Kalau begitu saya tidak tertarik jadi besar seperti Tupai. Saya ingin biasa-biasa aja," saur Tikus.

Tikus dan Tupai berteman baik di dalam goa yang seperti surga. Kadang Tikus lebih memilih ke luar dari goa merasakan dunia sebenarnya beda denga Tupai yang senang di dalam goa karena kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan baik.

Tikus bermain dengan teman-temannya mencari makan dan saling tolong menolong kalau ada yang mengalami kesusahaan. Tikus senang hidupnya yang penuh dengan tantangan hidup kadang hampir mati di buru oleh Kucing hutan yang kelaparan.