Pages

Monday, June 24, 2019

GOOD SQUIRRELS


Siang hari yang cerah di hutan belantara. Seekor Tupai yang sedang memanjat buah jambu kelutuk. Dengan lihainya Tupai memanjat pohon dan memilih buah jambu kelutuk yang mateng berwarna kuning dan langsung memetiknya. Lalu Tupai melompat ke dahan yang lain untuk menikmati buah jambu kelutuk yang matang.

"Lezat sekali jambu kelutuk ini," kata Tupai.

Saat asik makan jambu kelutuk di atas pohon Tupai melihat seekor Gajah dan Monyet yang sedang berjalan bersamaan. Terlihat Gajah dan Monyet yang lesu sekali di tambah bunyi suara perut yang ke roncongan. Tupai merasa iba dengan keadaan Monyet dan Gajah yang kelaparan sampai tidak kuat berjalan lagi. Tupai dengan cepat melompat ke pohon jambu kelutuk dan memetik buah yang matang dan di lempar ke tempat Gajah dan Monyet yang terkapar di tanah.

"Makan...........berjatuhan dari langit," kata Monyet.

"Hore...makan-makan," kata Gajah yang senang. 

Dengan belalainya Gajah memungutin buah jambu kelutuk di tanah langsung di makannya. Begitu juga Monyet mengambil buah jambu kelutuk  yang berserakan di tanah menggunakan tangannya. Dengan lahap Monyet menyantap buah jambu kelutuk  dengan penuh senang sampai perutnya kenyang. Tapi namanya Gajah yang perutnya lautan makan sebanyak apa pun buah jambu kelutuk tidak kenyang-kenyang. 

Sampai-sampai Tupai keletihan memetik jambu kelutuk. Tupai pun berhenti dan pergi mencari minum di aliran sungai terdekat. Gajah terus berharap buah jambu kelutuk yang jatuh dari langit karena belum kenyang. Sedangkan Monyet sudah kenyang dari tadi.

"Monyet saya belum kenyang, tapi jambu kelutuknya gak ada yang ke sini lagi," kata Gajah.

"Tupai keletihan memetik buah jambu untuk kita dan pergi jauh. Dari tadi saya memperhatikan saya memperhatikan ulahnya dari jauh," kata Monyet.

"Jadi....ulah Tupai yang baik hati..melemparkan makan pada kita?," kata Gajah.

"Iya...kamu asik makan, tapi tidak memperhatikan siapa yang menolong kita untuk bisa menikmati jambu kelutuk yang matang dan manis?" kata Monyet.

"Maklum lapar.....," kata Gajah.

"Dasar..perut besar kerjaannya makan," kata Monyet.

Monyet dan Gajah pun pergi menuju aliran sungai yang terdekat untuk minum. Tetap saja Gajah mencari makan untuk memuaskan perutnya. Terlihat oleh Gajah sebuah pohon pisang dengan buah pisang matang. Gajah langsung merobohkan batang pohon pisang dengan kaki yang kuat. Langsung melahap buah pisang yang enak dan manis. Tapi tak sengaja melihat Gajah betina yang sedang minum di pinggir sungai. Dengan cepat Gajah membawa tandan pisang yang masak ke Gajah betina.

"Untuk kamu...pisang enak dan manis ini," kata Gajah menyerah tandan pisang ke Gajah betina.

"Terima kasih," saut Gajah betina sambil memetik pisang dari tandannya menggunakan belalainya.

Gajah betina menikamati buah pisang matang dan manis. Monyet melihat ulah Gajah yang kecentilan di hadapan Gajah betina. Begitu juga Tupai melihatnya ulah Gajah yang lagi pede kate dari pohon yang rindang. Gajah betina menyelesaikan makannya dan meninggalkan Gajah begitu saja. Monyet pun menghampiri Gajah yang masih melamun.

"Gajah...yang kamu sukai sudah pergi menjauh dari kamu. Kebanyakan melamun sih," kata Monyet.

"Iya...saya tahu," saut Gajah.

"Oh..iya..sudah menyatakan cinta belum?" tanya Monyet.

"Belum...abis..nya saya...lagi terbuai dengan kecantikkan Gajah betina," kata Gajah yang lugu.

"Eeeeee...sia-sia..ngasih pisang satu tandan. Kamu korbankan perut mu kelaparan itu," kata Monyet.

"Biarin...aja deh. Nama juga saya cinta. Yang penting yang saya sukai senang hatinya. Saya juga jadi senang dan akhirnya perut saya kenyang deh," kata Gajah.

Tiba-tiba perut gajah berbunyi dengan keras sekali "Kriukkkkkk.." 

"Dasar pembohong. Kelaparan masih bilang kenyang. Inilah kenapa setiap penjantan berbohong demi cinta?. Najis trala..trilu..lunya," kata Monyet.

"Bodok amat ..omongan kamu Monyet. Yang namanya cinta butuh pengorbanan," kata Gajah.

Tupai memperhatikan obrolan dengan Monyet dan Gajah. Tupai pun tahu Gajah masih kelaparan dengan cepat memetik sebuah buah nangka yang matang yang tidak jauh dari berdiri Gajah dan Monyet. Setelah buah nangka jatuh ke tanah langsung di dorong oleh Tupai agar mengelinding ke arah Gajah.

"Ini makan untuk kamu," kata Tupai.

"Terima kasih....Tupai yang baik hati," pujian dari Gajah. 

"Lagi-lagi dewa penolong," kata Monyet.

Tupai pun meninggal Gajah dan Monyet menuju sarangnya di sebuah pohon tua. Sedang Gajah asik makan buah nangka yang matang dan manis sampai perutnya kenyang. Monyet pun ikutan mencicipi buah nangka yang manis. Sampai langit berubah menjadi gelap dan akhirnya Gajah dan Monyet beristirahat dengan tenang dengan perut yang kenyang.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...