Pages

Monday, June 24, 2019

BUTTERFLY


Sebuah hutan belantara yang sunyi senyap. Seekor Ulat sibuk membuat kepompong untuk bermetamorfosis di sebuah ranting pohon. Ketika rajutannya selesai si Ulat mencoba untuk masuk ke dalam kepompong. Tapi karena tubuhnya terlalu gemuk. Si Ulat pun terjatuh dari ranting pohon  beserta rajutan kepompongnya membentur tanah.

"Aduh...sakit banget," kata Ulat menahan sakitnya.

Ulat langsung membereskan rajutan kepompongnya berjalan menuju tempat yang lebih baik untuk bermetamorfosis. Tapi di tengah jalan Ulat melihat seekor burung terbang di langit. Bayangan burung yang tercipta karena sinar matahari bergerak mendekati Ulat.

Timbullah perasaan takut Ulat sambil bersembunyi di balik batu. Setelah bayangan burung pergi jauh. Ulat mulai memakai rajutan kepompongnya untuk bermetamorfosis. Tapi karena Ulat terlalu gemuk sekali rajutan kepompongannya jadi tidak cukup alias sempit.

Ulat terus memaksakan dirinya untuk masuk ke dalam rajutan kepompong. Lalu melintaslah dua ekor Kumbang dan melihat Ulat yang lagi dalam kesusahan. 

"Kita tolong si Ulat yang kesusahan itu!" kata Kumbang berwarna merah.

"Ayo," saut Kumbang berwarna hijau.

Ke dua Kumbang mendekati si Ulat yang lagi kesusahan masuk ke dalam rajutan kepompongnya. Kumbang hijau yang tubuhnya lebih besar langsung menolong si Ulat dengan sekuat tenaga memasukannya ke dalam rajutan kepompong. Ulat senang di tolong oleh si ke dua Kumbang.  Akhirnya berhasil si Ulat masuk ke dalam ke rajutan kepompong. Kemudian si Kumbang merah mengikat ujung rajutan yang telah tertutup rapih dan di lempatnya tali ke sebuah ranting pohon. Kemudian Kumbang hijau menangkap tali. Dengan cepat di tarik oleh Kumbang hijau. Kumbang merah pun ikutan menarik tali. Kepompong tergantung di sebuah ranting.  Tali pun di ikat di pada ranting dengan kuat sekali.

Setelah itu ke dua Kumbang pun pergi meninggalkan kepompong begitu saja dan melanjutkan aktivitas mereka. Waktu terus berjalan sesuai siklusnya. Pada saat ke dua Kumbang melintas lagi di tempat kepompong tergantung di ranting. Dengan seksama ke dua Kumbang melihat ulat keluar dari kepompongnya menjadi seekor makluk yang cantik terlihat dari sayapnya yang warna-warni.

"Waw..cantiknya," kata Kumbang hijau.

"Iya..cantik......ya," saut Kumbang merah.

Ulat berhasil menjadi Kupu-Kupu yang cantik sekali. Kupu-Kupu pun mulai terbang ke langit dengan mengepakan sayapnya. Ke dua Kumbang melihat pertunjukan yang cantik itu. Kupu-Kupu senang dengan dirinya yang berhasil terbang di langit. Tiba-tiba seekor burung dateng melintas di daerah itu dan menangkap si Kupu-Kupu yang cantik dengan ke dua kakinya.

Kupu-Kupu sekejap tercengkram sangat kuat oleh burung sampai mati dan di bawa pergi menjauh dari area tersebut. Ke dua Kumbang pun hanya bisa melihatnya. Lalu si Kumbang merah berkata "Siklus kehidupan." 

Mendengar ocehan si Kumbang merah, lalu Si Kumbang hijau pun menyaut dan berkata "Nyawa makluk hidup siapa yang tahu?." Kumbang merah malah terkejut dengan perkataan si Kumbang hijau dan sambil menundukkan kepala.

"Hanya Tuhan yang tahu....hidup  semua  makluk mau kemana arahnya," kata Kumbang merah.

"Tuhan...adalah jawaban dari kehidupan ini," kata Kumbang hijau sambil menundukan kepala. 

Setelah itu ke dua Kumbang pun meninggalkan tempat tersebut dan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Kepompong yang kosong tergantung di ranting pohon di tiup oleh udara yang lebut dan sejuk.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...