Pages

Monday, October 7, 2019

KETABRAK CINTA

Brukk. Semua bukuku jatuh berantakan. Seseorang menabrakku, kulirik wajahnya. Seorang laki-laki tampan dengan kulit putih dan bola mata yang sendu. Tangannya ikut membantuku memunggut buku yang berserakan.

“Maaf ya, aku tidak sengaja” ucapnya sambil mengembalikan bukuku.

“Kali ini aku maafkan, dan permisi” aku hendak pergi tapi ditahan.

“Eh, siapa namamu?” Tanyanya.

“Eryta” jawabku.

“Henoka” balasnya.

Aku pergi.

Hari ini adalah hari tersibukku. Aku harus meminjam banyak buku di perpustakaan. Bagaimana tidak, sebentar lagi adalah lomba olimpiade fisika dan aku menjadi salah satu pesertanya. Entah mimpi apa aku semalam sampai aku bisa bertemu laki-laki seperti tadi. Ah, aku jadi keingetan dia terus. Bagaimana aku bisa berkonsentrasi?

Aku berjalan menuju kelas. Sesampainya di sana aku langsung duduk di bangkuku. Di sana sudah ada temanku yang paling imut. Lera namanya.

“Er, nanti kita pergi ya. Sekali-kali keluar, bosen” gerutunya.

“Iya sayang” jawabku mencubit pipi tembemnya.

Tak terasa bel pulang sudah berbunyi. Aku dan Lera berhamburan keluar kelas. Tiba-tiba seorang tangan menarikku dan membungkam mulutku. Tentu saja aku melawan, sebuah tonjokan mendarat di perut orang itu.

“Au… sakit” Suara yang terdengar tidak asing.

“Heno? Ya ampun”

Lera yang sadar aku tidak ada belakangnya kembali menghampiriku.

“Er, siapa dia? Ganteng banget” bisik lera.

“Sorry Er, tadi aku panggil nggak nyahut ya udah aku pake cara kayak tadi” jelasnya.

“Nggak lucu. Aku kira kamu penculik” aku bicara asal. Uh, kenapa mulut ini tidak bisa diajak kompromi?

“Oh, namamu siapa?” Tanyanya pada Lera.

“Lera Anggraini” jawab lera.

“Inget, udah ada Ben” bisikku.

“Oh ya, aku mau ngembaliin buku kamu. Tadi ada yang ketinggalan. Nih!” Katanya sambil menyerahkan buku.

Saat ini Lera pasti kepo. Dia pasti akan bertanya yang macam-macam.

“Oke, terima kasih” jawabku.

Aku pergi dan menarik tangan Lera untuk kuajak pulang.

Kelas sedang ramai, aku masih terus belajar. Ah, aku hampir emosi. Kenapa semakin kesini aku masih terus memikirkan Heno. Rasanya aku ingin bertemu dengannya. Aku hampir tidak bisa bernafas. Tapi di mana kelasnya. Dia seangkatanku atau kakak kelasku.

“Er kamu kenapa?” Tanya Lera.

“Lera, aku benar hampir gila. Semalam aku tidak bisa tidur. Dan sekarang aku tidak bisa konsen karena…” kataku terpotong.

“Heno?” Sahut Lera.

Kenapa Lera bisa tahu? Apa sekarang dia sudah bisa membaca pikiranku?

“Dari mana kamu tahu?” Tanyaku.

“Mudah. Kamu tidak pernah seperti ini sebelum mengenal Heno” jawab Lera.

Pulang sekolah, aku bertemu dengan Heno. Hah, akhirnya aku bisa bernafas lega. Rasanya aku seperti terlahir kembali.

“Er, kamu kenapa?” Tanya Heno tiba-tiba.

“Dia tidak bisa konsen untuk belajar. Tidak bisa tidur dan itu semua karena… kamu!” Sahut Lera.

Oh tidak! Kenapa Lera tidak pernah bisa menjaga rahasiaku? Saat ini aku sangat malu. Aku hendak pergi, tapi lagi-lagi ditahan olehnya.

“Maaf, oh ya nanti malam aku jemput kamu jam tujuh. Dandan yang cantik. Harus datang!” Tegasnya.

Kenapa tidak memberiku kesempatan untuk berbicara. Dia langsung pergi begitu saja.

Aku sudah berada di depan rumah. Oh tidak, apa dia tahu alamat rumahku? Terdengar klason mobil menghampiri pagar rumahku. Setelah turun, oh ternyata dia terlihat lebih tampan ketika menggunakan baju non formal.

“Hai, sudah siap?” Tanyanya.

Aku hanya mengangguk. Kami pun meluncur ke tempat yang aku sendiri tidak tahu. Sampailah kami di sebuah danau lengkap dengan meja makan dan lainnya. Aku hendak bicara tapi dengan sigap ia menyuruhku untuk diam. Kami pun makan malam. Setelah selesai Heno memintaku untuk berbicara serius.

“Aku mencintaimu, apa kamu mau jadi kekasihku?” Ucapnya.

“Ini pertanyaan atau pernyataan?” Tanyaku.

“Pernyataan” jawabnya.

“Ya, kamu sudah tahu jawabannya kan”

Dia tersenyum. Aku juga tersenyum. Aku tertabrak cintanya. Semoga hubunganku tetap langgeng.

 

Karya : Tia Nur Agustin

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...