Pages

Monday, October 7, 2019

PENYIHIR

Malam yang indah bertabur bintang saat Doni memandang langit.

"Pertanda hari baik. Keberuntungan di pihak aku," kata Doni.

Doni pun masuk ke dalam gedung pertunjukkan. Duduk di antara penonton yang ingin melihat pertunjukkan yang di sajikan oleh pemilik gedung. Dan juga ada kamera untuk merekam acara pertunjukkan dengan baik. Berdasarkan info di dapat oleh Doni dengan bertanya dengan karyawan yang bekerja di gedung pertunjukkan "Satu hari setelah pertunjukkan diam baru deh di tayangkan ke jaringan Tv".

Doni menikmati acara yang di buka oleh host dengan penampilan cantik dari penyanyi yang terkenal dengan keangunannya dan suara yang merdu "Yasmin".

Semua orang terbawa lagu yang di nyanyikan Yasmin dengan baik. Pertunjukkan lebih bagus lagi ada fisual efek yang mainkan oleh Yasmin dan timnya agar penampilannya bagus.

Doni mencium bau gak enak dari pertunjukkan tersebut dan segera menutup hidungnya dengan saputangan. Ternyata bau terlalu menyengat sekali dan di usahakan Doni make minyak angin untuk menangkalnya. Para penonton yang menonton pertunjukkan malah bertindak aneh banget kaya terhipnotis.

"Jangan..ulah para penyihir," kata Doni.

Doni pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar dan mencari Yasmin yang sebenarnya di ruangan tata rias. Sampai di depan pintu. Doni berusaha membukanya dengan paksa karena terkunci.

Di dalam ruangan tata rias khusus untuk artis pertunjukkan ternyata Yasmin pingsan dengan cara di bius. Doni belum menemukan motif dari orang yang melakukan ini pada Yasmin.

Doni pun kembali tempat pertunjukkan. Yasmin pun menyelesaikan menyanyinya. Doni pun menghadang Yasmin yang ingin ke ruangan tata rias.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Doni.

"Aku...Yasmin....bintangnya pertunjukkan," katanya.

"Bukan. Kamu penipu. Yasmin asli pingsan di bius di ruang tata rias. Siapa kamu?" kata Doni.

"Jadi rencana sudah terbongkar. Aku buka saja penyamaran aku," katanya.

Yasmin pun membuka topeng di wajahnya menjadi sosok yang buruk rupa. Doni mengenali wajah yang masih terlihat bagus alias tidak rusak.

"Kamu....Kamila. Penyanyi yang konon cerita meninggal terjebak di gedung ini karena terbakar karena konselet listrik," kata Doni.

"Ia. Aku terjebak di dalam ruangan. Saat bongkahan kayu gedung jatuh ke wajah ku membuat luka bakar pada wajah ku. Untung saja ada yang menolong pada saat itu seorang penjaga gedung jadi aku selamat. Tapi wajah ku rusak dan aku tidak bisa menunjukkan kecantikkan ku...kepada para penonton yang menyukai ku," cerita Kamila.

"Apa hubungannya dengan Yasmin?" tanya Doni.

"Tidak ada. Aku hanya ingin mengambil tempat di mana tempat itu....aku yang jadi bintangnya," kata Kamila.

"Kenapa kamu menggunakan bau yang aneh di pertunjukkan menyanyi...kamu demi menghipnotis para penonton?" tanya Doni.

"Jadi kamu tahu bau itu. Yang aku gunakan untuk menghipnotis para penonton," kata Doni.

"Jangan-jangan kamu penyihir," kata Doni.

"Bisa di...bilang begitu. Ya...sudahlah aku tidak ada niat mencelakai mereka semua....cuma nostalgia kejayaan dan sekaligus membuktikan ramuan yang aku buat untuk mengetahui seberapa jauh reaksinya," kata Kamila.

"Jadi kami...semua kelinci percobaan kamu," kata Doni.

"Begitu lah," kata Kamila.

Kamila pun melemparkan sesuatu ke Doni berbentuk bola dan meledak yang membuat kilatan cahaya. Doni pun silaun karena kilatan cahaya tersebut dan berusaha di tutup menggunakan tangan kanannya. Sedang Kamila pun pergi dari tempatnya berdiri dan menghilang.

Doni pun berusaha menangkap Kamila ternyata gagal dan berkata karena kesal "Penyihir".

Doni pun kembali ke tempat pertunjukkan untuk melihat keadaan. Semua orang kembali normal lagi. Doni pun lebih baik memutuskan pulang dan tidak tertarik lagi nonton acara pertunjukkan yang berikutnya di gedung pertunjukkan.

Sampai di rumah. Ada sepucuk surat di atas meja bertuliskan Kamila dan sepucuk bunga mawar merah. Doni pun membuka surat tersebut dan membacanya.

Isi suratnya :

"Kamu....pemuda yang pintar. Baru kali...ini yang ada yang membuka kedok permainan aku. Terima kasih sudah menemani aku bermain dari kebosanan ku....selama ini"

Doni baru mengerti pola pikir Kamila "Bermain" celoteh Doni.

Doni pun membuang surat Kamila dan bunga mawar ke tempat sampah dan melakukan kegiataan main game PS 4 dan melupakan kejadian hari ini yang penuh tanda tanya besar buat Doni yaitu "Penyihir".

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...