Pages

Monday, October 7, 2019

SAPI

Seekor Sapi sedang berjalan di hari hujan sangat lebat. Langkahnya Sapi pun di kuatkan dengan baik walau keadaan dirinya sudah tidak mampu berjalan lagi. Rasa pusing di kepala dan kehilangan kesadaran akhirnya pingsan di jalan yang berlumpur.

Hujan pun berhenti. Langit yang gelap kembali terang benderang. Sapi pun belum sadar dari pingsannya. Seekor Anjing mengendus-mengedus untuk mencium bau di aliran udara. Anjing bergerak menuju bau yang enak menurutnya.

Ternyata sampai tempat adalah bau Sapi. Anjing mendapatkan makan yang lezat untuk di santapnya yaitu bangkai Sapi. Seekor Monyet sedang asik makan pohon di buah di pohon melihat Anjing yang mau menggigit pada tubuh Sapi.

Monyet melemparkan buah ke Anjing dan terkena pada kepalanya. Sontak Anjing marah "Siapa yang menimpuk aku."

Monyet pun melempar lagi buah ke arah Ajing dan mengenai kepalanya. Anjing pun marah dan berkata "Siapa yang menimpuk aku."

Monyet menimpuk lagi ke arah Anjing, tapi kali ini tidak kena karena Anjing mengela "Sekarang tidak kena".

Monyet melempar buah lagi ke arah Ajing dan langsung mengenai kepala Anjing.

"Kena lagi..Kan," kata Monyet.

Anjing melihat Monyet di atas pohon dan berkata "Dasar Monyet jangan melempar buah ke aku terus."

"Kalau gak mau timpuk pake buah lebih baik kamu pergi dari situ dan jangan ganggu Sapi tersebut!" kata Monyet.

"Tidak akan," kata Anjing.

Monyet pun melempar buah lagi ke Anjing sampai kena kepala Anjing berkali-kali. Pada Akhirnya Anjing pergi meninggalkan tempat tersebut dan tidak jadi makan daging Sapi.

Mulai Sapi membuka matanya. Sapi pun bangun dari tidur yang panjang. Monyet pun turun dari pohon mendekati Sapi.

"Hay Sapi kenapa kamu bisa tiduran di sini?" tanya Monyet.

"Aku kehilangan kesadaran aku. Karena kondisi kurang sehat akibat terluka di cakar Serigala saat aku mengantarkan tuan ku ke desa terdekat. Serangan Serigala yang buas membunuh tuan ku," cerita Sapi.

"Jadi begitu," saut Monyet.

Monyet pun membantu Sapi agar cepat sehat dengan cara memetikkan dahan-dahan daun muda pada Sapi. Dengan senangnya Sapi menerima kebaikan Monyet dan memakan daun-daun muda. Berhari-hari Sapi bersabar dengan keadaanya akhirnya Sapi pun sehat juga.

Sapi pun senang dengan kebaikan Monyet yang menolong dan menemani dirinya. Monyet pun bertanya "Hay Sapi apakah kamu ingin kembali hidup bersama tuan mu lagi....yang masih hidup?"

"Aku ingin kembali ke tuan ku. Tapi aku akan kembali menjadi budak manusia lagi. Sedang hidup di alam liar pun resikonya lebih besar," kata Sapi.

"Pilihan yang sulit," kata Monyet.

"Selama aku berteman kamu....Monyet. Aku memilih hidup di alam liar sampai sisa umur aku hidup di dunia ini," kata Sapi.

"Kalau kamu sudah memutuskan. Aku akan selalu jadi teman baik kamu. Untuk menemani kamu Sapi," kata Monyet.

"Iya aku terima niat perteman dari kamu Monyet," kata Sapi.

Sapi dan Monyet mulailah menjadi teman baik yang selalu menjada di kala senang dan susah untuk menghadapi hidup di alam liar yang penuh hewan predator yang mengancam diri.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...