AYAM HUTAN

Seekor Ayam Hutan hanya berdiam diri dalam sangkar. Sedangkan pemiliknya Pak Joko dan Bu Joko sibuk mendayung sanpan sampai masuk hutan belantara. Terlihat kawan ayam hutan.

Pak Joko dan Bu Joko menepikan sanpanya dan segera melepaskan ayam hutan di dalam sangkar. Langsung para ayam hutan pun berkumpul dan membicarakan sesutu.

Pak Joko dan Bu Joko pun berpisah dengan ayam hutan dan melambaikan tangan dan berkata "Da...da...da".

Ayam hutan yang telah banyak bicara dengan teman-temannya ingin memberitahukan majikannya Pak Joko dan Bu Joko pake bahasa ayam hutan "Kok....kok...kok....", artinya " di depan ada air terjun". Karena tidak tahu bahasa ayam hutan tidak tahu artinya pula dan juga menganggep omongan ayam hutan di kirain salam perpisahan.

Ayam hutan sudah memperingatin dengan baik Pak Joko dan Bu Joko pada akhirnya diabaikan saja. Ayam hutan pergi dengan teman-temannya masuk ke dalam hutan. Pak Joko dan Bu Joko mendayung sampan tetapi terbawa arus ke aliran air terjun. Dengan susah payah lah mereka berdua agar bisa selamat agar tidak jatuh ke dasar air terjun. Tapi usaha sia-sia dan pada akhirnya jatuh ke air terjun. Untungnya selamat. Pak Joko dan Bu Joko berenang ke tepi dan rebaan di tanah untuk istirahat.

Baru deh melanjutkan perjalan untuk kembali pulang ke tempat kediamannya dengan menembus jalan hutan yang belum terjamah manusia. Ketika bertemu ular pyton bergelantungan di atas pohon. Langsung berlarilah Pak Joko dan Bu Joko agar bisa keluar dari hutan belantara.

Usaha keras berhasil keduanya sampai di kediaman para penduduk setempat di mana mereka menginap di salah satu rumah kepala desa. Pak Joko dan Bu Joko baru istirahat dengan tenang setelah seharian hampir celaka.

Ayam hutan pun senang kembali di hutan dan bertemu dengan ayam hutan betina. Mulai pendekatan. Eee ada pesaingnya yang liar banget. Ayam hutan yang pernah hidup dengan manusia banyak belajar seni bela diri. Terjadilah pertarungan yang hebat untuk merebutkan hati betina.

Ayam hutan pun berhasil mengalahkan lawannya yang liar banget. Berkokoklah ayam hutan untuk menunjukkan kejantanannya dan mendapatkan ayam hutan betina.

Hubungan pun berlangsung dengan baik sampai akhirnya ayam hutan betina bertelur, angkrem dan menetaslah telur. Ayam hutan pun menjadi ayah yang baik menjaga anak-anaknya dan pasangannya dengan baik.