Hidup seorang nelayan bernama Urashima Taro. Pada suatu hari, ia pergi memancing namun yang terkail adalah seekor penyu. Taro melepas penyu tersebut kembali ke laut setelah teringat, "penyu katanya bisa hidup hingga 10.000 tahun, kasihan kalau dibunuh."
Beberapa hari kemudian, seorang wanita mendekati pantai dengan mendayung sendiri perahunya. Seorang tetua meminta Taro untuk menyambut wanita yang ternyata adalah pelayan seorang putri. Sebagai ucapan terima kasih atas penyu yang telah ditolong, Taro diundang pergi ke Istana Laut.
Ditemani pelayan sang putri, Taro naik perahu menuju ke Istana Laut. Setibanya di sana, Taro disambut sang putri, dan hidup bersamanya selama 3 tahun. Namun, Taro ingin pulang karena cemas dengan ayah dan Ibu yang ditinggalkan di kampung halaman. Sang putri akhirnya mengaku bahwa dirinya adalah penyu yang pernah ditolong Taro. Sebagai hadiah perpisahan, sang putri memberikan sebuah kotak perhiasan (tamatebako). Setelah Taro tiba di kampung halaman, desa yang dulu ditinggalinya ternyata sudah tidak ada lagi.
Setelah bertanya ke sana ke mari, Taro diberi tahu bahwa di atas bukit terdapat makam Taro dan kedua orang tuanya. Taro begitu sedih, dan membuka kotak dari sang putri. Asap keluar sebanyak tiga kali dari dalam kotak. Taro berubah menjadi seekor burung jenjang, dan terbang menghilang.
No comments:
Post a Comment