Pages

Thursday, November 14, 2019

BATIK

Ting ... Ting ... Ting ...

Alarm saya berbunyi. Saya langsung melompat. "Pukul 05.02!" Gumamku dengan alarm keras. Kemudian rawat tempat tidur saya.

"Sahitha! Ayo bangun ... Ini sudah malam, lo ..., "teriak mama dari dapur.

"Iy .. Ya Bu! Kalau lagi terbaring di tempat tidur, itu ..., "aku berteriak.

Setelah merapikan tempat tidur, maka saya menghujani semua wudhu. Setelah mandi dan berwudhu, saya mengenakan kaos putih polos, jaket kuning polos (bukan saya resleting), rok pendek dengan jeans bunga, celana coklat, persegi panjang putih, dan arloji. Kemudian segera ambil mukena dan kenakan. Kemudian kugelar sholat, dan mulailah sholat subuh.

Setelah Doa Subuh, saya melipatnya dan menaruhnya di lemari kaca. Saya menyiapkan alat-alat batik berbakat dari tempat pelajaran. Ya, saya akan membuat batik. Alasannya, saya sangat suka salah satu peninggalan Indonesia. Setelah menyiapkan, saya membawa tas saya, lalu menuju ke meja makan di lantai bawah. Karena kamarku berada di lantai atas. Tiba, saya duduk di salah satu bangku dan meletakkan tas di bawah kaki saya.

"Kalau begitu kamu akan dikirim ke saudara perempuanmu, ya ... Kamu ingin pergi ke rumah," kata Kak Laiyah, kakak perempuanku duduk di sekolah menengah. "Ya," kataku, lalu menyuapkan sarapan ke mulutku (toh waktu kak Laiyah, toh ...).

Setelah sarapan, saya memakai sandal. "Ma, Sahitha berangkat duluan .. Assalamualaikum ...," aku pamitku mama, mencium telapak tangan kananku. "Maafkan aku .. Waalaikumsalam ...," katanya. Kak Laiyah mengantarku dengan sepeda motor.

Ketika saya tiba, saya memberikan helm yang saya kenakan pada Laiyah kak. Lalu saya masuk ke buku batik. "Hai Itha!" Seseorang bertanya padaku. Saya menoleh, itu Nasyfa, teman sekolah dan baju batik. "Oh, hai Nas!" Kembali. Karena Athik kak dan kak Gheno (saudara perempuan pengendara motor) belum datang, jadi saya memutuskan untuk mengobrol dengan Nasyfa. "Ayfa_adik berkata Gheno Nati memiliki pemilihan untuk mengambil bagian di distrik ini, loh ...," kata Nasyfa. “Ya, memang!” Suara Ayfa tiba-tiba datang. "Eh, jangan seret kamu, Ay," kataku. "Sori dong, Sahitha," kata Ayfa. "Tentu saja," jawabku. Kami bertiga mengobrol.

Tak terasa, kak Athik dan kak Gheno datang. Kami segera duduk di bangku masing-masing. “Pagi adik-adik!”, “pagi, kak,” koor semua. “Ok, sebelum membatik, kakak mau ngasih tau nih. Kakak memilih anak yang menjadi perwakilan lomba membatik seKabupaten,” ucap Kak Gheno. “Dan yang mewakili ada 5 anak. Yaitu Sahitha Hadzirah, Annasyfa Shafiqah, Ayfa Larashita Nida’ul, Yuriva Ashiratul, dan Olvira Wanda,” jelas kak Athik. “Selamat karena kepilih, ya Sahitha. Semoga bisa menang,” bisik Fizha yang berada di samping kananku. “Sama-sama. Aamiin,” bisikku pada Fizha.

“Baik, hari ini tema membatik adalah Indonesia. Terserah mau tentang flora faunanya, keindahan bawah lautnya, tempat wisata, dan lain hal sebagiannya.”

Aku membuat tema di bawah laut. Kugambar ikan yang berkeliaran di atas kain batik. Juga dibawahnya ada terumbu karang, pasir, dan rumput laut. Waktunya dua setengah jam, jadi masih banyak waktunya. Sekali-kali kulirik hasil batik Nasyfa. Ia membuat di kain batiknya gambar bunga melati, bunga anggrek bulan, dan bunga rafflesia arnoldi (bunga bangkai). Kan, bunga melati sebagai puspa bangsa, bunga anggrek bulan sebagai puspa pesona, dan bunga bangkai sebagai bunga padma raksasa atau puspa langka. Ia membuat flora Indonesia. Aku mah, hanya kehidupan bawah laut pantai Indonesia aja…

Lombanya adalah dua minggu yang akan datang. Jadi, aku sudah persiapkan sebaiknya. Malah, yang biasanya pulang les pukul 09.00 malah menjadi pukul 10.47. Tapi aku tak peduli, yang penting aku bisa mengharumkan nama Indonesia…

Inilah aku sekarang, menjadi pembuat batik terkenal di seluruh dunia. Semenjak ikut lomba tersebut, aku lolos sampai mancanegara. Aku senang sekali batik bisa terkenal sampai mancanegara. Banyak yang dari dalam maupun luar negeri yang memesan hasil batikku. Aku senang, sekarang batik semakin dicintai oleh seluruh orang di Dunia…

TERIMA KASIH


Karya : Alyaniza Nur Adelawina

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...