Pages

Tuesday, August 21, 2018

LEOPARD


Seekor Macan Tutul sedang makan daging buruannya. Dari balik rerumputan ada seekor Haina sedang mengawasi Macan Tutul. Dengan penciuman yang tajam Macam Tutul kalau dirinya di awasi oleh seekor binatang yang kelaparan. Macan Tutul membuat siasat dengan mengoyak daging bagian dada dan di taruh begitu saja di tanah. Lalu Macan Tutul membawa buruannya pergi menjauh.

Haina mulai mendekati tempat Macan Tutul duduk di tanah sambil menikmati daging buruannya. Haina mencium bau yang enak sekali. Terlihat oleh mata Haina daging yang segar dengan segar. Haina yang kelaparan langsung memakan daging segar dengan lahap sekali.

"Enak banget daging ini," kata Haina sambil berteriak keras.

Macan Tutul mendengar teriakan Haina  yang begitu nyaring. 

"Dasar binatang yang pemalas," kata Macan Tutul.

Macan Tutul melanjutkan makan daging buruannya di atas batu. Lagi-lagi Macan Tutul di usik oleh makluk yang bersembunyi di balik pohon. Macan Tutul tetap saja jojong makan daging  buruannya. Eh makin lama makin dekat binatang yang mau mengincar makan Macan Tutul. Gusarlah Macan Tutul karena ulah binatang yang mendekatinya. Macan Tutul mengoyak daging buruannya bagian perut dan di taruh di atas batu begitu saja. 

Lalu Macan Tutul turun dari atas batu membawa daging buruan dengan sangat cepat. Binatang yang mengincar daging buruan Macan Tutul naik ke atas batu. Anjing langsung memakan daging segar yang di tinggalkan oleh Macan Tutul.

"Enak..benar daging ini," kata Anjing dengan berteriak sangat nyaring banget.

Macan Tutul sampai ke selek mendengar suara yang nyaring.

"Dasar binatang pemalas," kata Macan Tutul.

Dengan lahapnya Macan Tutul melahap daging buruannya  sampai perut kenyang. Lalu Macan Tutul meninggalkan tulang belulang begitu saja di atas rerumputan. Macan Tutul bergerak manjat ke sebuah pohon yang rindang. Dari langit turun Burung Pemakan Bangkai menuju sisa makan Macan Tutul. Burung Pemakan Bangkai memakan sisa daging pada tulang belulang.

"Enak..sekali daging ini," kata Burung Pemakan Bangkai.

Macan Tutul pun terbangun dari tidurnya di atas pohon dan melihat siapa yang berteriak?.

"Lagi-lagi binatang pemalas," kata Macan Tutul.

Macan Tutul pun melanjutkan tidurnya dengan tenang. Burung Pemakan Bangkai pun terbang ke langit setelah perutnya kenyang. Tikus Hutan yang selama ini bersembunyi di semak-semak mulai mendekati tulang belulang. Dengan pandainya mencari sisa-sisa daging akhirnya Tikus mendapatkan daging langsung memakannya.

"Enak..banget...daging ini," kata Tikus dengan suara keras.

Macan Tutul terbangun dari tidurnya dan melihat siapa yang berteriak?. 

"Ternyata Tikus Hutan .....salah satu binatang pemalas," kata Macan Tutul yang masih mengantuk.

Macan Tutul kembali tidur dengan memejamkan matanya. Tikus Hutan yang lagi asik makan tidak tahu sedang di awasi oleh seekor Kucing Hutan di balik semak. Saat Tikus Hutan lengah mulai Kucing Hutan berlari dan langsung menerkam Tikus Hutan dengan mulutnya. Taringnya Kucing Hutan menancap pada leher Tikus Hutan sampai mengeluarkan darah. Tikus Hutan berusaha berontak, Tapi cengkraman dari mulut Kucing Hutan sangat kuat dan akhirnya Tikus Hutan mati seketika.

Kucing Hutan mulai menyantap daging Tikus Hutan dengan penuh senang.

 "Enak sekali daging segar ini." kata Kucing Hutan dengan suara keras.

Macan Tutul terbangun dari tidurnya mendengar suara yang keras. Dengan seksama melihat dengan mata yang tajem dari atas pohon. Macan Tutul melihat Kucing Hutan yang lagi asik makan Tikus Hutan dekat tulang belulang.

"Binatang pandai berburu," kata Macan Tutul.

Macan Tutul kembali menutup matanya dan tidur dengan tenang sekali.

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...