Pages

Tuesday, August 21, 2018

DEVIl'S HOUSE


Siang  hari yang cerah  di sebuah daerah di perumahan. Seorang anak Kucing sedang bermain sepedah roda tiga dengan gembira sekali di pinggir jalan. Dengan penuh semangat mengayuh sepedahnya sambil bernyayi "Na...na...na." Sampai ketika sepeda yang di kayuh oleh anak Kucing mengalami kerusakan dan berhenti di sebuah pekarangan. 

Anak Kucing berusaha keras mengayuh sepedahnya yang mengalami kerusakan. Tepat tidak mau bergerak. Pada hal anak Kucing sudah ketakutan masuk pekarangan sebuah rumah tua yang angker. Pintu pun terbuka. Keluarlah seekor Anjing tua berlari menuju ke anak Kucing yang mengalami kesulitan menjalan sepedah roda tiganya.

"Pergi dari pekarangan rumah saya," teriak Anjing tua.

Anak Kucing melihat Anjing tua yang buruk rupa perangainya. Timbul ketakutan pada anak Kucing. Bangunlah anak Kucing dari tempat duduknya dan berlari dan berteriak ketakutan "Eaaahhhh...." Berlarilah anak Kucing terbirit-birit dengan meninggalkan sepedah roda tiganya di pekarangan si Anjing tua.

"Jangan pernah lagi kamu bermain di daerah sini!" teriak Anjing tua.

Anjing tua mengambil sepedah roda tiga milik anak Kucing. Di bawalah sepedah roda tiga ke dalam rumah oleh Anjing tua dan menutup rapat-rapat pintu rumahnya. Ada seorang anak Kelinci yang sedang meneropong dengan teleskop menuju rumah tua. Anak Kelinci memperhatikan kejadian yang terjadi di depan rumahnya. Anak Kelinci sangat ketakutan sekali dengan ulah si Anjing tua yang kasar banget. Di tambah rumah tua yang sangat menyeramkan.

Anak Kelinci karena ketakutan menghentikan permainan pengintaiannya dari balik kamar lantai dua. Lalu orang tuanya anak Kelinci memanggilnya. Dengan anak Kelici turun dari lantai menuju panggilan orang tuanya di pekarangan depan.

"Ada apa Bu?," kata anak Kelinci.

"Di rumah baik-baik aja ya nak. Ibu dan Bapak ada keperluan keluarga jadi pulang malam," kata Ibu Kelinci sambil mencium kening anaknya.

"Iya....Bu," kata anak Kelinci.

"Jadilah anak yang berani dan bertanggung jawab," saut Ayah Kelinci sambil masuk ke dalam mobil.

"Iya...Ayah," kata anak Kelinci.

Ayah pun menghidupkan mesin mobil dan terdengarlah suaranya halus banget. 

"Daaaaa...," kata Ibu Kelinci dari dalam mobil sambil melambai tangannya.

"Daaaaaa," bergitu juga Ayah Kelinci.

Lalu anak Kelinci pun membalesnya  dengan tangan melambai dan berkata "Daaaaa."

Ayah Kelinci membawa mobil dengan kendali yang baik. Lalu tiba-tiba ada si anakTupai pun dateng ke rumah si anak Kelinci dan berdiri sebelahnya. Sontak anak Kelinci terkejut melihat anak Tupai.

"Sudah berapa lama kamu di sini?" tanya anak Kelinci.

"Sudah dari tadi. Kamu sibuk dengan urusan orantua kamu. Ya..jadi kamu tidak sadar kalau saya sudah di sini dari tadi," kata anak Tupai.

"Masa......?" ujar anak Kelinci.

"Ya..iyalah..saya dari tadi di sini. Emangnya saya bohong," kata anak Tupai.

"Saya..sih tidak meragukan pembelaan kamu. Masalahnya kamu kaya hantu. Ngagetin aja tiba-tiba  sudah di samping saya," kata anak Kelinci.

"Udahlah gak usah di bahas. Main basket aja," kata anak Tupai.

"Iya..deh...main aja," kata anak Kelinci.

Lalu anak Kelinci mengambil bola basket di garasi dan langsung main bola basket di pekarangan rumah. Si anak Kelinci mendribel bola dengan sangat lihainya. Anak Tupai berusaha untuk mencoba mengambil bola dan menghalangi si anak Kelinci mencetak angka. Berusaha keras si anak Tupai pun sia-sia untuk menghalangi anak Kelinci melempar bola ke ring basket. Bola basket di lempar menuju ke ring terbang dengan arah yang tepat dan anak Tupai melompat untuk menepis supaya mengagalkan masuk ke dalam ring. Bola yang di lempar oleh anak Kelinci masuk ke dalam ring.

"Yes.....saya berhasil," kata anak Kelinci.

Anak Tupai mengambil bola basket yang membandil ke lantai dan mengarahnya.

"Kali ini saya tidak mau kalah lagi," kata si anak Tupai.

Permainan bola basket pun di mulai lagi. Bola basket di dribel oleh si anak Tupai. Lalu dengan segera anak Kelinci mencoba mengambil bola dari tangan anak Tupai. Karena kelincahan anak Tupai dalam permainan bola basket. Ketika ada celah anak Tupai melempar bola basket. Anak Kelinci berusaha untuk menghalangi bola basket yang terbang di udara dengan lompatan yang tinggi. Tapi sayang sekali anak Kelinci tidak menjangkau bola basket yang di lemparkan ke ring.

Anak Tupai dengan harapan bola basket yang di lemparkan ke ring masuk. Ternyata meleset jauh sekali dan anak Tupai pun kecewa sekali "Saya gagal." Anak Kelinci melihat kegagalan dari anak Tupai. Bola pun membandil ke arah tembok terus ke jalanan menuju sebuah pekarangan rumah tua. Anak Kelinci sudah berusaha mengejarnya begitu dengan anak Tupai.

Bola basket berhenti di rerumputan pekarangan rumah tua. Anak Kelinci dan anak Tupai berusaha ingin mengambil bola. Tapi ketakutan sekali dengan rumah tua dan pemiliknya. Anak Kelinci dan anak Tupai cekcok di di depan pekarangan siapa yang mau mengambil bola?. Tapi akhirnya anak Kelinci memberanikan diri masuk ke dalam pekarangan rumah tua mengambil bola basket.

Dengan langkah pelan-pelan anak Kelinci masuk ke dalam pekarangan rumah tua. Tiba-tiba bola basket berputar dengan sangat cepat di rerumputan dan masuk ke dalam tanah. 

"Haaaaaaaaaa," terkejut anak Kelinci.

"Haaaaaaaaa," terkejut juga anak Tupai.

Lalu berubahlah rumah tua menunjukkan wujudnya seperti wajah yang mau memakan anak Kelinci dan anak Tupai. Sontak anak Kelinci dan anak Tupai ke takutan sekali sampai berlari terbirit-birit. Sampai di rumah anak Kelinci. Keduanya menenangkan diri dan mengatur nafas.

"Ternyata benar kata anak-anak sini tentang rumah tua tersebut berhantu," kata anak Tupai.

"Benar sekali.......ternyata rumah tua itu berhantu. Kita berdua hampir di telan oleh monster rumah itu," kata anak Kelinci.

"Iya.....hampir mati saya. Kalau begitu lain kali kita mengambil bola basket di rumah tua itu," saut anak Tupai.

"Iya..........lain kali aja ambil bola basketnya. Dari pada cilaka tiga belas. Gak rumahnya dan pemiliknya sama-sama menyeramkan. Rumah setan," kata anak Kelinci.

"Ya..udah..saya pulang dulu," kata anak Tupai.

"Iya.....," ujar anak Kelinci.

Anak Tupai pergi meninggalkan temannya si anak Kelinci di depan rumah. Dengan segera anak Kelinci masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rapat dan bergegas ke kamarnya di lantai 2. 

No comments:

Post a Comment

SAHABAT

Dodo duduk di halaman belakang rumah sedang asik main game di Hp-nya. Tony yang selesai mengerjakan tugas kuliahnya, ya keluar dari kamarnya...